Dokter Paru: Gejala Omicron Seperti Flu Jangan Dianggap Enteng

29 Januari 2022 15:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
dr Erlina Burhan. Foto: Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
dr Erlina Burhan. Foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
Dokter spesialis paru RSUP Persahabatan, Erlina Burhan, meminta masyarakat agar jangan meremehkan gejala flu, seperti pilek, nyeri kepala hingga batuk. Sebab, bisa jadi gejala tersebut merupakan pertanda terpapar COVID-109, khususnya varian Omicron.
ADVERTISEMENT
"Jadi mulai dari gatal tenggorokan sampai nyeri kemudian akhirnya jadi batuk. Kemudian batuknya kering, kemudian hidung tersumbat. Ada yang merasa pilek. Jadi beda-beda mengekspresikannya tapi ada juga meler, mirip influenza, ada juga tambahannya nyeri kepala dan lemas. Ini mirip dengan flu," kata Erlina dalam diskusi virtual MNC Trijaya, Sabtu (29/1).
Karena gejala Omicron yang mirip dengan flu, Erlina meminta masyarakat khususnya yang rentan agar langsung memeriksakan diri. Sebab, masih banyak yang menganggapnya seperti flu biasa.
"Oleh sebab itu, kondisi Omicron yang marak ini jangan terlalu menganggap enteng flu, terutama yang lansia dan komorbid," ucap dia.
com-Ilustrasi seseorang yang sedang terkena flu. Foto: Shutterstock
Ia pun mengimbau masyarakat yang mengalami gejala flu juga menjalani tes corona seperti PCR. Hal ini juga ia telah mintakan kepada pasien-pasiennya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Erlina juga membeberkan pasien corona yang terinfeksi Omicron gejalanya menyerang saluran napas bagian atas. Bahkan pada lansia bisa menyebabkan pneumonia.
"Bisa jadi lebih banyak tapi masyarakat menganggapnya flu biasa. Maka yang sakit tenggorokan saya suruh PCR dan terbukti memang positif. Dan ini berpotensi menularkan kalau menganggapnya flu biasa, karena karakteristik omicron daya tularnya tinggi dibanding [varian] sebelumnya," tuturnya.
Lebih lanjut, ia menyebut warga yang belum divaksin akan memiliki gejala yang lebih berat. Maka dari itu, Erlina mendorong masyarakat yang belum menerima vaksin untuk segera mendapatkannya.
"Kelompok yang belum divaksin gejalanya lebih berat dari yang belum. Tapi hoaks di luar sana bilang yang sudah vaksin aja bisa kena omicron, jadi enggak usah vaksin, luar biasa ya itu pelintirannya," pungkasnya.
ADVERTISEMENT