Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Doli Kurnia Bicara Biaya Politik Mahal: Caleg Habiskan Rp 1.000 T di Pemilu 2024
19 Desember 2024 15:59 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Waketum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, menilai saat ini biaya politik khususnya elektoral pada sebuah pemilihan sudah terlampau mahal. Biaya tersebut berkali-kali lipat dibanding biaya penyelenggaraannya.
ADVERTISEMENT
Mulanya, Doli membahas tentang anggapan penyelenggaraan Pemilu 2024 yang dinilai oleh banyak pihak sebagai pemilu yang brutal. Salah satu penyebabnya, kata Doli adalah biaya politik yang tinggi.
“Kalau kita bilang brutal, kan artinya kita membiarkan kebrutalan itu, atau malah-malah kita yang menciptakan kebrutalan itu. Kira-kira begitu. Nah, salah satu kebrutalan itu adalah politik biaya tinggi,” kata Doli saat menghadiri survei Nagara Insititute, Jakarta, Kamis (19/12).
Doli menyebut, ada dua aspek dalam penyelenggaraan Pemilu. Pertama adalah penyelenggaraannya dan yang kedua adalah pesertanya.
Mantan Ketua Komisi II DPR itu mengatakan bahwa dari segi biaya penyelenggaraan itu tidak ada masalah. Adapun kritik kepada penyelenggara pemilu yang itu bakal dievaluasi kemudian hari.
“Saya pernah hitung 2024 itu, uang yang beredar nih, uang yang beredar, pada Pemilu 2024, kita hitung-hitung iseng-iseng ada, itu bisa sekitar Rp 1.000 triliun,” ujar dia.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Baleg DPR itu menyebut justru yang menjadi sorotan adalah biaya yang dikeluarkan oleh para calon di luar biaya penyelenggaraan dengan peredaran uang yang sangat fantastis.
“Hitungnya gimana? Saya bilang, caleg aja. Rp 1.000 triliun dalam sebuah pemilu? Orang gak masuk akal kan? Nah, saya bilang gini, caleg satu partai, dari DPR RI sampai DPRD Kabupaten Kota, itu 20.486 caleg. Kali 18 partai, itu udah 360.000 orang,” ujar dia.
“Kalau ambil rata-rata orang 1 miliar saja, sudah 360.000 miliar. Kalau itu yang minimal. Belum kalau misalnya capres dan cawapres, tiga capres dan cawapres, berapa yang dikeluarkan,” imbuhnya.