Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Donald Trump Dituding Simpan Dokumen Rahasia Program Nuklir & Pertahanan AS
10 Juni 2023 12:12 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Eks Presiden Amerika Serikat Donald Trump dijatuhi puluhan dakwaan terkait penyelewengan terhadap ratusan dokumen rahasia milik, termasuk perihal nuklir dan rencana militer negara.
ADVERTISEMENT
Dia secara resmi menjadi mantan presiden pertama yang pernah dijatuhi dakwaan sepanjang sejarah pemerintahan Washington.
Dikutip dari BBC, sebanyak 37 dakwaan menuduh Trump telah menyimpan dokumen-dokumen rahasia tersebut di kediamannya di Mar-a-Lago Florida dan menyembunyikannya di kamar mandi dan ballroom resor mewah tersebut.
Trump pun dituding berupaya menghalangi penyelidikan FBI dengan berbohong kepada para penyelidik.
Dakwaan setebal 49 halaman tersebut menyebutkan bahwa dokumen-dokumen rahasia yang disimpan Trump di dalam kardus-kardus berisi informasi intelijen sensitif, seperti:
Tak lama sebelum Kementerian Kehakiman AS mengumumkan dakwaan kriminal tersebut, dua pengacara Trump tiba-tiba keluar dari kasus ini tanpa banyak penjelasan. Mereka beralasan, ini adalah ‘momen yang logis’ untuk mengundurkan diri.
Adapun menurut jaksa penuntut, Trump memperoleh dokumen-dokumen ini sebelum lengser dari jabatannya. Kala itu, dia membawa sekitar 300 dokumen rahasia secara sembunyi-sembunyi ke Mar-a-Lago berkat bantuan seorang ajudan pribadinya, Walt Nauta.
ADVERTISEMENT
Nauta yang merupakan mantan staf militer Gedung Putih ini dituding bersekongkol dengan Trump dengan memindahkan dokumen-dokumen itu dan menyembunyikannya dari FBI.
Disembunyikan di Kamar Tidur hingga Toilet
Ketika rumahnya digeledah oleh FBI, ditemukan dokumen-dokumen rahasia tersebut di dalam kardus-kardus yang berada di ballroom Mar-a-Lago.
Beberapa dokumen diduga disimpan di atas panggung di ballroom — tempat berlangsungnya berbagai acara dan pertemuan kaum elite, kemudian di kamar mandi, toilet, ruang kantor, dan kamar tidur Trump.
Jaksa penuntut mengatakan, berdasarkan sebuah rekaman suara yang diperoleh FBI Trump juga berupaya menghalangi penyelidikan dengan meminta pengacaranya untuk memusnahkan atau menyembunyikan dokumen tersebut. Dia juga menutupi kebenaran, mengaku tidak memilikinya.
“Bukankah lebih baik jika kita mengatakan kepada mereka bahwa kita tidak memiliki apa pun di sini?” kata Trump kepada salah satu pengacaranya, menurut surat dakwaan dan rekaman suara.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, seorang penasihat khusus yang mengawasi penyelidikan ini, Jack Smith, pada Jumat (9/6) mengatakan bahwa undang-undang yang melindungi informasi pertahanan nasional sangat penting dan harus ditegakkan.
“Kami memiliki satu set undang-undang di negara ini, dan itu berlaku untuk semua orang,” kata Smith.
Trump, yang kembali mencalonkan diri sebagai presiden pada pilpres 2024, membantah telah melakukan kesalahan apa pun. Dalam sebuah unggahan di media sosial miliknya, Truth Social, dia mengecam Smith sebagai psikopat yang tidak waras.
“Dia adalah pembenci Trump — seorang ‘psikopat’ gila yang seharusnya tidak terlibat dalam kasus apa pun yang berkaitan dengan ‘Keadilan,” tulis Trump.
Ini merupakan kasus kriminal kedua yang menerpa Trump. Pria berusia 76 tahun itu akan diadili di pengadilan New York pada 2024 mendatang terkait kasus pembayaran uang tutup mulut kepada seorang bintang porno Stormy Daniels.
ADVERTISEMENT
Sementara sidang perdana Trump terkait kasus penyimpanan dokumen rahasia ini akan digelar di Miami, Florida, pada Selasa (13/6) — bertepatan pada ulang tahunnya yang ke-77.