Donald Trump Kumpulkan Uang Rp 306 Miliar Sejak Dipenjara 20 Menit di Atlanta

27 Agustus 2023 11:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
T-shirt bergambar mugshot mantan Presiden Donald Trump di toko percetakan Y-Que di Los Angeles, California, AS. Foto: Mario Anzuoni/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
T-shirt bergambar mugshot mantan Presiden Donald Trump di toko percetakan Y-Que di Los Angeles, California, AS. Foto: Mario Anzuoni/REUTERS
ADVERTISEMENT
Di tengah jeratan sejumlah dakwaan kasus federal, Presiden ke-45 Amerika Serikat Donald Trump, justru masih mampu menghasilkan uang senilai jutaan dolar.
ADVERTISEMENT
Tercatat pada Jumat (26/8), sehari setelah pria berusia 77 tahun itu menyerahkan diri ke penjara, bertepatan dengan hari tim kampanye Trump meraih pemasukan tertinggi.
Tim kampanye Trump telah menerima hampir USD 20 juta (Rp 306 miliar) dalam tiga minggu terakhir. Periode ini bertepatan dengan masa-masa ketika Trump dijatuhi dakwaan terkait upaya manipulasi hasil pemilu AS pada 2020 di Negara Bagian Georgia.
Dakwaan federal itu juga yang mengantarkan Trump ke kantor polisi di Atlanta, hingga berujung pada pemenjaraannya selama 20 menit.
Mantan Presiden AS Donald Trump ditampilkan dalam foto mug shot yang dirilis oleh Kantor Sheriff Fulton County di Atlanta, Georgia, AS. Foto: Fulton County Sheriff/via REUTERS
Dikutip dari Reuters, klaim mengenai pemasukan Trump tersebut disampaikan oleh juru bicara Trump, Steven Cheung, melalui platform X pada Sabtu (26/8).
"Sejak muncul pada hari Kamis untuk diambil foto mugshot-nya dalam kasus pemerasan dan penipuan di Atlanta, Georgia, mantan presiden tersebut menghasilkan USD 7,1 juta (Rp 109 miliar)," tulis Cheung.
ADVERTISEMENT
"Pada hari Jumat saja, Trump menghasilkan USD 4,18 juta (Rp 64 miliar) menjadikannya hari dengan pemasukan tertinggi dalam kampanyenya sejauh ini," sambung dia.

Empat Dakwaan terhadap Trump

Adapun saat ini, pria yang hendak mewakili Partai Republik di pilpres AS 2024 tersebut, menghadapi empat dakwaan federal dalam waktu bersamaan.
Pada 15 Agustus 2023, Trump didakwa oleh Dewan Hakim di Georgia atas upayanya memanipulasi hasil pemungutan suara pada pemilu 2020 di negara bagian tersebut agar bisa menang.
Dakwaan ini dijatuhkan menyusul hasil penyelidikan jaksa penuntut Fani Willis, yang mana 18 sekutu dekat Trump lainnya turut didakwa.
T-shirt dan top bergambar mugshot mantan Presiden Donald Trump di toko percetakan Y-Que di Los Angeles, California, AS. Foto: Mario Anzuoni/REUTERS
Pada 3 Agustus 2023, Trump mengaku tidak bersalah atas dakwaan yang diajukan oleh Penasihat Khusus Jack Smith di pengadilan federal di Washington.
ADVERTISEMENT
Trump dituding bersekongkol untuk menipu masyarakat AS dengan mencegah Kongres AS mengesahkan kemenangan Biden dalam pilpres 2020. Trump juga dituding merampas hak para pemilih untuk mendapatkan pemilu yang adil.
Sehingga, rasa tidak terima Trump dan para pendukungnya memicu aksi anarkis dan penyerbuan Gedung Kongres AS pada 6 Januari 2021.
Pesawat mantan Presiden AS Donald Trump saat mendarat di Bandara Internasional Atlanta Hartsfield-Jackson untuk menyerahkan diri untuk diproses di Penjara Fulton County, Atlanta, Georgia, AS. Foto: Ricardo Arduengo/REUTERS
Trump mengaku tidak bersalah atas tuduhan penyalahgunaan dan penyimpanan dokumen rahasia AS usai meninggalkan Gedung Putih pada Januari 2021 — beberapa pekan setelah kerusuhan Capitol reda.
Mantan presiden pertama yang dipenjara di AS itu juga dituduh atas pemalsuan catatan bisnis dalam sebuah kasus di New York. Kasus ini berkaitan dengan pemberian uang suap oleh Trump kepada seorang bintang porno bernama Stormy Daniels menjelang pemilu 2016 — ketika Trump terpilih sebagai presiden.
ADVERTISEMENT
Dari empat dakwaan tersebut, Trump bersikeras tidak mengaku bersalah dan menganggap semua penyelidikan terhadap dirinya adalah 'perburuan penyihir' semata.