DPR Minta Drone yang Lintasi Kejagung Tak Dikaitkan dengan Penguntitan Jampidsus

6 Juni 2024 19:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Waketum Partai Gerindra Habiburokhman di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (5/11/2023). Foto: Luthfi Humam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Waketum Partai Gerindra Habiburokhman di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (5/11/2023). Foto: Luthfi Humam/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Komisi III DPR Habiburokhman meminta publik tak berspekulasi terkait drone liar yang melintas dan ditembak jatuh di area Kejaksaan Agung (Kejagung), Rabu (5/6). Ia meminta agar peristiwa itu tak dikaitkan dengan penguntitan yang dialami Jaksa Agung Muda Bidang Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung, Febrie Adriansyah, oleh anggota Densus 88 Antiteror Polri.
ADVERTISEMENT
"Jadi kita jangan buru-buru berasumsi ini bertalian, nggak bertalian dengan sesuatu, apakah dengan dikuntit dengan lain sebagainya. Kita harus menganalisa ini benar-benar dengan kepala dingin ya, jangan emosi berbasis asumsi, tentu bisa diselidiki peristiwa tersebut," kata Habiburokhman di Gedung DPR, Senayan, Kamis (6/6).
"Namanya drone menurut saya banyak sekali beredar di Jakarta, bisa jadi itu dekat mal, ada beberapa mal, ada yang sedang mencoba drone atau sebagainya. Orang baru beli drone, ngetes, dia enggak tahu bahwa lewat institusi Jaksa Agung," tambahnya.
Dia meminta publik menunggu hasil penyelidikan Kejaksaan Agung terkait drone tersebut.
"Jadi nanti biarkan dulu ini berproses, apakah ini ada teknologinya, kalau drone itu kan ada semacam pemancarnya, sehingga bisa diselidiki berasal dari mana dan siapa yang menerbangkannya, pilotnya siapa, lalu bisa ditanyakan, apa motifnya menerbangkan drone ke sana," ucap Waketum Gerindra itu.
Ilustrasi Gedung Kejaksaan Agung RI. Foto: Shutterstock
Soal kans komisi III akan mengundang Kejaksaan Agung dan Polri untuk meminta penjelasan, ia mengatakan komunikasi DPR dengan kedua lembaga negara tersebut sangat baik.
ADVERTISEMENT
"Ya tentu jangankan ada peristiwa seperti itu, komunikasi kami berjalan dengan baik, kami dengan Jaksa Agung dengan Polri, kami bertiga komunikasinya terus ya, jadi tidak hanya di rapat-rapat formal, dalam pertemuan antara kami bertiga sering dilakukan juga," katanya.
"Jadi tidak ada masalah lah ya dengan teman-teman, namanya dinamika dalam bernegara tentunya ada, tapi ini gak akan terjadi gesekan apa pun," tutup Habiburokhman.