Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Drone Dipakai untuk Cari Dua Korban Yeti Airlines yang Belum Ditemukan
17 Januari 2023 18:17 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Tim penyelamat kerahkan drone untuk mencari dua korban hilang dalam kecelakaan pesawat Yeti Airline ATR 72 di Pokhara, Nepal, Selasa (17/1). Drone ini dipakai karena upaya penyelamatan terhambat medan sulit dan cuaca buruk.
ADVERTISEMENT
"Ada kabut tebal di sini sekarang. Kami mengirimkan personel pencarian dan penyelamatan menggunakan tali ke ngarai di mana sejumlah bagian pesawat jatuh dan terbakar," kata seorang pejabat polisi di Pokhara yang ikut dalam upaya penyelamatan, Ajay KC, kepada Reuters.
Petugas pun menggunakan drone dan menuruni ngarai sedalam 200 meter untuk mencari dua penumpang yang masih belum ditemukan. Sehari sebelumnya, tim penyelamat menemukan dua jasad korban sebelum upaya penyelamatan terhenti karena minimnya pencahayaan di ngarai Sungai Seti tersebut.
Total 70 orang yang korban kecelakaan pesawat sudah ditemukan.
"Ada anak kecil di antara penumpang. Ada yang mungkin sudah terbakar dan mungkin tidak ditemukan. Kami akan terus mencari mereka," tambah Ajay.
Pesawat yang diterbangkan dari Kathmandu menuju Pokhara jatuh beberapa saat sebelum mendarat pada Minggu (15/1). Kemungkinan besar seluruh penumpang dan kru yang berjumlah 72 orang kehilangan nyawa.
ADVERTISEMENT
Menurut keterangan seorang pejabat bandara, 48 jasad dibawa ke rumah sakit di ibu kota Kathmandu untuk diautopsi. Sementara itu, 22 jasad korban telah dikembalikan kepada ke pihak keluarga di Pokhara. Saluran televisi menayangkan rekaman beberapa kerabat yang menangis menunggu jasad keluarga yang mereka cintai di luar rumah sakit di Pokhara.
Selain menemukan dua korban pada Senin (16/1), tim penyelamat juga menemukan kotak hitam pesawat yang di dalamnya terdapat rekaman percakapan di kokpit dan riwayat penerbangan, Senin (16/1). Penemuan ini akan membantu penyidik menentukan penyebab kecelakaan tersebut.
Penulis: Thalitha Yuristiana.