Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Dua Pekan Usai Terbunuh, Presiden Haiti Jovenel Moise Dimakamkan
24 Juli 2021 16:03 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Dua pekan usai tewas terbunuh, mendiang Presiden Haiti Jovenel Moise dimakamkan pada Jumat (23/7) waktu setempat. Acara pemakaman digelar di bawah pengamanan super ketat.
ADVERTISEMENT
Jenazah pemimpin Haiti berusia 53 tahun itu dikebumikan di Cap-Haitien. Kota itu terletak di wilayah kampung halamannya di region utara Haiti.
Upacara pemakaman Moise berlangsung selama beberapa jam. Istri Jovenel Moise , yang terluka saat sang suami diserang, hadir dalam upacara pemakaman.
Sebelum diturunkan ke liang lahat, peti Moise dibungkus bendera Haiti. Saat diturunkan ke tempat peristirahatan terakhir, lagu kebangsaan Haiti dikumandangkan.
Usai upacara pemakaman, Marine langsung menyampaikan beberapa pernyataan. Dengan emosional, Marine mengaku masih tak habis pikir dengan peristiwa tragis yang menimpa dirinya dan sang suami.
"Apa kejahatan yang kamu buat sehingga mendapat hukuman seperti ini?" ucap Marine seperti dikutip dari AFP.
Dalam kesempatan itu, Marine mencela politik Haiti busuk dan tak adil. Ia yakin suaminya berupaya membersihkan pemerintahan yang kotor sebelum akhirnya terbunuh.
ADVERTISEMENT
"Sepanjang malam (sebelum terbunuh) dia mendapati seluruh sistem akan melawannya. Tapi dia tak mau balas dendam atau melakukan kekerasan," ucap Marine.
Meski dipuji Marine sebagai pejuang, popularitas Moise di mata warga Haiti sebelum terbunuh terbunuh terus menurun. Beberapa media Haiti menyebut, kegagalan Moise memperbaiki perekonomian membuat dirinya tak populer dan banyak musuh.
Moise terbunuh pada 7 Juli 2021. Nyawanya melayang di tangan belasan tentara bayaran asal Kolombia.
Sampai saat ini, aparat Haiti terus menggelar investigasi untuk mengungkap motif serta siapa dalang aksi keji itu. Beberapa orang termasuk seorang warga AS keturunan Haiti sudah ditangkap.