Dua Pesan Jokowi Terkait Krisis Iran-Israel

16 April 2024 12:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menlu Retno Marsudi usai ratas membahas situasi terkini Iran-Israel, Selasa (16/4/2024) Foto: Nadia Riso/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menlu Retno Marsudi usai ratas membahas situasi terkini Iran-Israel, Selasa (16/4/2024) Foto: Nadia Riso/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi pagi ini mengumpulkan sejumlah menteri untuk rapat terbatas (ratas) membahas situasi konflik antar Iran dan Israel. Menlu Retno Marsudi mengungkapkan, Jokowi menyampaikan dua pesan terkait apa yang perlu disikapi Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Pesan Bapak Presiden tadi dua, yaitu tolong terus lakukan upaya diplomatik agar pihak-pihak terkait menahan diri dan dapat menghindari eskalasi. Karena eskalasi tidak akan membawa manfaat bagi siapa pun," kata Retno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (16/4).
Retno mengatakan, saat ini dunia sudah mulai menghitung dampak jika eskalasi konflik terjadi, mulai dari harga minyak, harga kebutuhan pokok hingga nilai tukar dolar AS.
"Dari sisi ekonomi Pak Menko Ekonomi sudah menyampaikan, tadi Pak Menko Marves juga sudah menyampaikan, Wamenkeu juga menyampaikan karena Bu Menkeu sedang berada di Washington rapat World Bank," ujarnya.
Benda-benda dicegat di langit setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel (14/4/2024) Foto: Amir Cohen/REUTERS
Retno juga sudah berkomunikasi dengan sejumlah menteri luar negeri seperti Iran, Arab Saudi, Yordania, Mesir, Jerman, Belanda hingga AS. Dalam komunikasi itu, ditegaskan semua pihak harus menahan diri dan de-eskalasi.
ADVERTISEMENT
"Sementara dengan teman-teman kita yang lain misalnya dengan Menlu Jerman, Belanda, dan negara-negara Timur Tengah kita mendorong agar semua dari kita menggunakan pengaruh kita agar eskalasi tidak terjadi. Jadi komunikasi antara para menlu terus dilakukan sekali lagi agar pihak-pihak terkait menahan diri dan tidak terjadi eskalasi," tuturnya.
Sementara untuk perlindungan WNI, Retno mengatakan Kementerian Luar Negeri terus melakukan pemantauan. Khususnya bagi WNI yang berada di Iran dan Israel.
"Kita juga sudah melakukan engagement langsung dengan WNI yang berada di Iran dan juga di Israel pada tanggal 14 April untuk memberikan hal-hal apa yang mereka dapat lakukan jika terjadi sesuatu atau jika eskalasi terus meningkat," pungkasnya.