Dubes Belanda: Kami Melihat Proklamasi 17 Agustus 1945 sebagai Fakta Sejarah

15 Juni 2023 17:40 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Lambert Grijns, menyambut kedatangan vaksin Janssen bantuan dari Belanda untuk RI, Sabtu (11/9).  Foto: YouTube Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Lambert Grijns, menyambut kedatangan vaksin Janssen bantuan dari Belanda untuk RI, Sabtu (11/9). Foto: YouTube Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengakui 17 Agustus 1945 sebagai hari kemerdekaan Indonesia. Ini adalah pengakuan resmi pertama dari Pemerintah Belanda.
ADVERTISEMENT
Dubes Belanda untuk Indonesia Lambert Grijns menyebut ada alasan kuat mengapa mereka akhirnya mengakui 17 Agustus 1945. Grijns menyatakan bahwa itu adalah fakta sejarah.
"Kami melihat proklamasi sebagai fakta sejarah," kata Grijns lewat pernyataan yang disampaikan kepada kumparan, Kamis (15/6).
Pengambilan foto reka kejadian dilokasi yang sama dari Presiden Sukarno membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 1945. Foto: Nugroho Sejati/kumparan dan ANTARA FOTO/IPPHOS
Grijns menambahkan, selama bertugas menjadi Dubes di Indonesia ia berulang kali menghadiri HUT Kemerdekaan Indonesia setiap 17 Agustus.
"Raja kami juga menyampaikan selamat lewat telegram setiap tanggal 17 Agustus," ucap Grijns.
Dikutip dari media Belanda NU, Rutte pada Rabu (14/6) menyampaikan pengakuan mengenai kemerdekaan RI dalam sesi debat-diskusi di parlemen terkait penyelidikan dekolonisasi di Indonesia pada 1945-1949.
Raja Belanda Willem Alexander dan Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti disambut tarian tor-tor oleh masyarakat Batak di Dusun Siambat, Sumatera Utara, Kamis (12/3). Foto: ANTARA FOTO/Septianda Perdana
"Belanda mengakui sepenuhnya tanpa syarat bahwa Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945. Kami melihat proklamasi sebagai fakta sejarah," ujar Rutte.
ADVERTISEMENT
Rutte mengungkapkan, dalam beberapa tahun terakhir peristiwa 17 Agustus 1945 memang sudah menjadi perdebatan panas di jajaran pemerintah Belanda.
Sebab, selama ini Den Haag mengakui kemerdekaan Indonesia jatuh pada 17 Agustus 1949, ketika pihaknya menyerahkan kedaulatan Indonesia atas desakan kuat dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan berdasarkan hasil Konferensi Meja Bundar.