Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Dubes Palestina untuk RI Sebut Genosida Israel di Jalur Gaza 'New Holocaust'
21 November 2023 19:02 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Holocaust adalah aksi genosida yang dilakukan tentara Nazi Jerman di era Perang Dunia II terhadap sekitar 6 juta warga Yahudi di Eropa.
Lebih lanjut, pernyataan Zuhair disampaikan dalam sambutannya di Introductory Meeting International Summit of Religious Authorities (ISORA) di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Selasa (21/11).
"Situasi saat ini, tidak ada yang bisa mempercayai apa yang terjadi, apa yang terjadi di lapangan [Palestina], genosida, new holocaust, kejahatan yang dilakukan pasukan Israel," kata Zuhair.
Zuhair menggarisbawahi agresi penjajah yang menargetkan serangan tanpa pandang bulu — warga sipil termasuk anak-anak, wanita, dan lansia.
Israel yang semula bersikeras hanya bertujuan menghancurkan Hamas beserta infrastruktur militernya, kini memiliki ambisi baru — mencegah kelahiran generasi baru Palestina dan genosida.
ADVERTISEMENT
Pernyataan Zuhair muncul, ketika laporan mengenai korban jiwa di Jalur Gaza telah mencapai 13.300 jiwa — 5.550 di antaranya wanita dan 3.500 lainnya anak-anak. Dengan demikian, Zuhair menyerukan dihentikannya agresi Israel segera.
"Yang kita perlu lakukan sekarang, kita harus menghentikan agresi ini, menghentikan pembunuhan terhadap anak-anak, wanita, orang-orang tak berdosa," tegas Zuhair.
"Kita membutuhkan ini. Berdoa kepada Allah. Untuk menghentikan agresi ini. Sudah cukup. Dan kami berharap ini adalah yang terakhir, menjadi yang terakhir dan mencapai solusi politik," tambahnya.
Gencatan Senjata Hampir Tercapai
Terpisah, pemimpin Hamas yang berada dalam pengasingan di Qatar, Ismail Haniyeh, mengatakan kesepakatan gencatan senjata antara kelompok militannya dengan hampir tercapai.
Dikutip dari AFP, pernyataan itu disampaikan Haniyeh dalam sebuah postingan di Telegram, Selasa (21/11). "Kami hampir mencapai kesepakatan gencatan senjata," tulisnya.
ADVERTISEMENT
Menurut berbagai sumber, negosiasi intensif yang dimediasi oleh Qatar — lokasi kantor politik Hamas, telah berlangsung.
Sumber-sumber yang mengetahui soal negosiasi tersebut mengatakan, kesepakatan tentatif nantinya mencakup gencatan senjata selama lima hari — termasuk gencatan senjata di darat dan pembatasan operasi udara Israel di bagian selatan Jalur Gaza.
Sebagai imbalannya, sekitar 50 hingga 100 yang disandera Hamas akan dibebaskan. Mereka adalah warga sipil Israel dan warga negara asing, tetapi personel militer tidak akan dilibatkan.
Sebaliknya, sekitar 300 orang Palestina akan dibebaskan dari penjara Israel, termasuk di antaranya adalah perempuan dan anak-anak di bawah umur.