Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Eks Presiden Bolivia Evo Morales Dituduh Terlibat Skandal Seks di Bawah Umur
25 Agustus 2020 9:17 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tuduhan tersebut merupakan tudingan skandal seks kedua selama sepekan terakhir yang dialamatkan kepada Morales.
Kali ini Morales dituduh melakukan pelecehan terhadap remaja berusia di bawah 16 tahun. Sementara pekan lalu, Morales dilaporkan oleh Kementerian Hukum atas kasus perkosaan dan perdagangan manusia.
Pada Senin (24/8) waktu setempat, Kementerian Hukum Bolivia mengungkap dugaan kasus baru. Dugaan muncul setelah mereka mendapat laporan dari beberapa sumber anonim.
Wakil Menteri Hukum Bolivia Guido Melgar mengatakan, laporan itu diterima oleh Ombudsman untuk anak dan remaja. Lembaga pengawas itu juga punya wewenang untuk menyelidiki laporan kriminal.
"Otoritas tak bisa memungkiri bahwa Morales punya hubungan sentimental dengan remaja itu, dan remaja tersebut hamil saat berusia 15 tahun lima bulan," ucap Melgar, seperti dikutip dari AFP.
ADVERTISEMENT
Dia menambahkan, remaja tersebut melahirkan anaknya pada Februari 2016, saat berusia 16 tahun.
"Bayinya ada, ibunya ada, Juan Evo Morales Ayma didaftarkan sebagai ayah bayi itu," sambung dia.
Akta kelahiran bayi itu sudah diserahkan dan diselidiki ombudsman. Mereka yang akan memutuskan apakah masalah ini akan diteruskan menjadi pengajuan pidana ke jaksa penuntut umum atau tidak.
Sedangkan pada pekan lalu, surat kabar Bolivia merilis foto-foto Morales sedang bersama seorang perempuan muda yang diduga jadi korban perkosaan Morales. Mereka diduga sudah menjalin hubungan spesial saat wanita tersebut masih di bawah umur.
Bila laporan Morales dilanjutkan ke Jaksa Penuntut Umum maka eks penguasa Bolivia itu berpotensi didakwa pasal perkosaan. Jika terbukti bersalah maka Morales terancam hukuman maksimal enam tahun penjara.
ADVERTISEMENT
Partai Gerakan untuk Sosialisme Bolivia (MAS) menuduh tuduhan terhadap Morales bermotif politik. Serangan itu diduga kuat dilancarkan pemerintahan sementara Bolivia yang dikuasai kelompok konservatif.
Morales kini hidup di pengasingannya di Argentina sejak lengser dari kursi kepresidenan pada 2019.
Kekacauan di Bolivia muncul saat Morales kembali menang pemilu pada Oktober 2019.
Massa penentang Morales turun ke jalan, selama beberapa pekan menuntut Morales mundur. Kemarahan warga semakin menjadi-jadi ketika ditemukan kecurangan pada pemilu yang dimenangi oleh Morales.
Walau sudah mundur dan hidup di pengasingan Morales tetap mendapat dukungan dari kelompok pribumi Bolivia.
Jelang pemilu 18 Oktober mendatang, Morales pun dilarang mencalonkan diri sebagai Presiden atau anggota legislatif.
Namun calon Presiden Partai MAS, yang didukung Morales, Luis Arce memimpin jajak pendapat sejak dicalonkan Januari 2020 lalu.
ADVERTISEMENT