Erick Thohir Kunjungi Rumah Warga Badui yang Terbakar, Beri Bantuan Renovasi

20 Oktober 2021 18:09 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir mengunjungi lokasi kebakaran di permukiman Badui Dalam, Lebak, Banten, Rabu (20/10). Foto: Kementerian BUMN
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir mengunjungi lokasi kebakaran di permukiman Badui Dalam, Lebak, Banten, Rabu (20/10). Foto: Kementerian BUMN
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir mengunjungi lokasi kebakaran yang menghanguskan permukiman warga Badui di Kampung Pasir Huni, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, Rabu (20/10).
ADVERTISEMENT
Dalam kunjungan tersebut, ia memberikan bantuan berupa renovasi pembangunan rumah. Bantuan itu diberikan Erick kepada tetua adat Badui Jaro Saija, didampingi tetua adat Badui Dalam Ayah Mursid dan Jaro Sami.
"Kami berharap bantuan renovasi pembangunan rumah merupakan bentuk kepedulian BUMN bagi warga Badui yang terdampak bencana kebakaran," kata Erick Thohir dikutip dari Antara, Rabu (20/10).
Menteri BUMN Erick Thohir mengunjungi lokasi kebakaran di permukiman Badui Dalam, Lebak, Banten, Rabu (20/10). Foto: Kementerian BUMN
Dalam kesempatan tersebut, Erick juga mengunjungi tenda pengungsian korban kebakaran. "Kami sangat prihatin melihat musibah yang dialami masyarakat Badui itu," imbuhnya.
Kepala Desa Kanekes yang juga tetua adat Badui Jaro Saija mengatakan warga senang dengan kedatangan Erick. Ia menambahkan masyarakat Badui telah menanti kedatangan Thohir untuk memberikan semangat
Menteri BUMN Erick Thohir mengunjungi lokasi kebakaran di permukiman Badui Dalam, Lebak, Banten, Rabu (20/10). Foto: Kementerian BUMN
"Kami merasa senang dikunjungi pejabat negara, semoga membawa berkah bagi kemajuan bangsa. Kami sebagai warga Badui Dalam menyambut kedatangan Menteri BUMN itu dengan senang," kata tetua adat Jaro Sami.
ADVERTISEMENT
Kebakaran yang menghanguskan 16 rumah warga Baudi terjadi pada Rabu (13/10). Akibat kejadian tersebut, sebanyak 84 orang mengungsi. Mereka tinggal di tenda pengungsian karena rumahnya sudah rata dengan tanah.