Esai Foto: Jakarta untuk Indonesia

25 Mei 2024 11:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mural: Sejumlah pengendara sepeda motor melintasi mural bertuliskan "Jakarta untuk Indonesia" di kawasan Bintaro, Jakarta, Senin (20/5). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mural: Sejumlah pengendara sepeda motor melintasi mural bertuliskan "Jakarta untuk Indonesia" di kawasan Bintaro, Jakarta, Senin (20/5). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Para ilmuwan memprediksi, pada tahun 2030 sebagian besar wilayah Jakarta terancam tenggelam imbas pemanasan global dan penurunan tanah. Perubahan iklim menyebabkan es di wilayah kutub dunia mencair, sehingga mengakibatkan peningkatan volume air laut.
ADVERTISEMENT
Isu Jakarta tenggelam banyak disiarkan di media massa dan media sosial, bahkan isu ini juga disangkutpautkan akan pindahnya status ibu kota ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di wilayah Provinsi Kalimantan Timur karena Jakarta akan tenggelam.
Pertumbuhan Populasi Jakarta: Seorang perawat usai memeriksa kesehatan bayi yang baru dilahirkan di RSUD Taman Sari Jakarta, Selasa 4 Mei 2024. Dalam satu bulan RSUD Taman Sari Jakarta bisa membantu warga untuk bersalin hingga mencapai 50 ibu mengandung. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Pengobatan Gratis: Calon pasien menjalani pemeriksaan kondisi ketajaman mata sebelum operasi katarak di RSUD Tamansari, Jakarta, Selasa (30/4/2024). Baznas RI dan Baznas DKI Jakarta menggandeng Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) DKI Jakarta menyediakan kuota 100 pasien operasi katarak secara gratis dari seluruh Indonesia dengan syarat umur pasien 12 tahun ke atas. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Hal ini juga tidak didiamkan saja. Upaya penanganan ini banyak dilakukan dari Dinas Kehutanan Provinsi DKI Jakarta yang berkolaborasi banyak pihak swasta untuk menanam jutaan bibit mangrove di pesisir Jakarta dan pembuatan tanggul laut raksasa yang dimulai sejak tahun 2014.
Presiden Joko Widodo juga sudah mengungkapkan sejumlah alasan perpindahan status Ibu Kota ke IKN, alasan utama dibangunnya IKN adalah pemerataan baik dari sisi ekonomi, penduduk, maupun pembangunan.
Penukaran Uang Jelang Lebaran: Suasana antrean warga di lokasi penukaran uang rupiah pada momen Ramadan dan Idul Fitri 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (28/3/2024). Untuk menyambut Idul Fitri 2024 Bank Indonesia (BI) mempersiapkan uang layak edar (ULE) sebesar Rp 197,6 triliun untuk memenuhi kebutuhan penukaran uang rupiah pada momen Ramadan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Melintasi Kemacetan Jakarta: Seorang pengendara sepeda melintasi kemacetan kendaraan bermotor di kawasan Sudirman, Jakarta, Senin (20/5/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Setelah Jakarta tidak lagi berstatus ibu kota, akankah Jakarta akan tetap menjadi pusat ekonomi nasional? Akan tetap menjadi magnet para pencari kerja datang ke Jakarta? Itu beberapa pertanyaan yang tersaji di tengah masyarakat.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut, "Berdasarkan UU IKN mengubah status Jakarta yang semula Daerah Khusus Ibu Kota diarahkan menjadi Daerah Khusus Jakarta (DKJ)." RUU DKJ mengusung konsep Jakarta menjadi kota global dan pusat ekonomi terbesar di Indonesia.
Pembangunan Kota Jakarta: KRL Commuter Line melintas di kawasan Gondangdia yang nampak banyak pembangunan gedung bertingkat, Jakarta, Rabu (20/3/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Dengan Jakarta menjadi pusat perekonomian akan membuatnya produktif, lebih nyaman, dan aman, karena akan lebih leluasa menetapkan tata ruang. Jakarta yang selama ini selalu harus tergantung pada pemerintah pusat karena sebagai ibu kota, dengan status barunya, Jakarta akan semakin bebas menetapkan klaster-klaster bisnisnya.
Antisipasi Banjir: Sejumlah pekerja menggunakan alat berat untuk melebarkan Banjir Kanal Barat di kawasan Jakarta, Senin (21/5/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Membangun Benteng Jakarta: Petugas menanam bibit Mangrove di Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk, Jakarta (22/4/2024). Dalam rangka peringatan Hari Bumi Sedunia yang jatuh pada tanggal 22 April 2024. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan