Fadli Zon soal Kelanjutan Pameran Lukisan 'Mirip Jokowi': Nanti Kita Lihat

20 Desember 2024 18:53 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Kebudayaan Fadli Zon (kiri) mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11/2024). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Kebudayaan Fadli Zon (kiri) mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11/2024). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, belum bisa memastikan terkait nasib pameran tunggal pelukis Yos Suprapto di Galeri Nasional Indonesia. Pameran sedianya digelar Kamis (19/12), namun batal.
ADVERTISEMENT
Pembatalan terjadi karena Yos diminta untuk menurunkan 5 dari 30 karyanya. Lima lukisan itu bernada kritik sosial. Banyak kalangan menyebut sosok di lukisan itu mirip Jokowi.
"Nanti kita lihat (apakah pameran akan berlanjut atau tidak)," kata Fadli di Sarinah, Jakarta Pusat, Jumat (20/12).
Karya Yos Dianggap Terlalu Vulgar
Lukisan Yos Suprapto yang sedianya dipamerkan di Galeri Nasional. Foto: X/ @okkymadasari
Fadli mengatakan, pameran Yos batal karena ada karya yang bakal dipamerkan oleh Yos tidak sesuai tema yang telah disepakati, yakni kedaulatan pangan.
"Lukisan-lukisan itu tidak ada kaitannya dengan soal kedaulatan pangan, bahkan agak vulgar," ujar Fadli.
Salah satu lukisan vulgar itu, menurut Fadli, yang menggambarkan seseorang sedang telanjang. Sosok dalam lukisan itu mengenakan topi mirip mahkota Raja Jawa.
Sebutan Raja Jawa sebelumnya sempat ramai dikaitkan dengan sosok Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.
ADVERTISEMENT
Lukisan Yos Suprapto yang sedianya dipamerkan di Galeri Nasional. Foto: Dok. Istimewa
"Misalnya ada satu lukisan, ya saya juga menerima gambarnya, itu orang yang sedang telanjang, bersenggama, dan memakai topi yang punya ciri budaya tertentu, seperti topi Raja Mataram, atau Raja Jawa, dan sebagainya," ujar Fadli.
"Itu kan bisa menyinggung orang lain," ujar politikus Gerindra ini.