Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyoroti wacana pembuatan lembaga pemasyarakatan untuk narapidana korupsi di pulau terpencil. Pemerintah sebelumnya mewacanakan pembangunan tersebut usai terpidana korupsi e-KTP Setya Novanto pelesiran.
ADVERTISEMENT
Menurut Fadli, wacana pembangunan lapas di pulau terpencil tersebut masih perlu kajian yang mendalam.
"Karena sering kali kita mau mengambil gagasan ide dari sebuah peristiwa. Ini harusnya (kajian) lebih holistik," kata Fadli di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (18/6)
Fadli mengatakan permasalahan di lapas saat ini adalah kapasitas yang berlebihan (over capacity), terutama untuk para narapidana kasus narkoba. Bagi Fadli, masalah itu dianggap lebih perlu dicarikan jalan keluar terlebih dulu.
"Jadi over capacity ini menurut saya yang menjadi masalah besar sekarang," ujar Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Fadli mengatakan para narapidana, termasuk korupsi, harus diperlakukan secara adil dan manusiawi. Fadli menilai Lapas Sukamiskin di Bandung yang jadi penjara para koruptor itu masih cukup manusiawi.
ADVERTISEMENT
"Tapi di lapas lain saya kira yang saya kunjungi cukup banyak over capacity dan tidak manusiawi, tidak layak gitu. Seperti di Jakarta, di mana-mana, saya lihat itu over capacity," ujarnya.
Sebelumnya, Menkopolhukam Wiranto mewacanakan pembangunan lapas di pulau terpencil bagi para napi koruptor. Menurutnya, ide itu akan mengecilkan kemungkinan pelesiran napi kembali terjadi.
"Pemikiran ke sana (lapas di pulau terpencil) sudah kita lakukan, sudah kita rapatkan bahkan. Ya tentu nanti tinggal menunggu proses selanjutnya," kata Wiranto saat ditemui usai rapat koordinasi Saber Pungli di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Senin (17/6).