Fakta Baru Kematian AKBP Buddy: Tak Ada Racun dan Panggilan Orang Tak Dikenal

2 Mei 2023 6:40 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Satuan Narkoba Polres Jakarta Timur AKBP Buddy Alfrits Towoliu. Foto:  @buddytowoliu
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Satuan Narkoba Polres Jakarta Timur AKBP Buddy Alfrits Towoliu. Foto: @buddytowoliu
ADVERTISEMENT
Kapolres Metro Jakarta Timur Leonardus Harapantija Simarmata Permata menjelaskan kronologi kematian Kasat Narkoba Polres Jaktim AKBP Buddy A Towoliu.
ADVERTISEMENT
AKBP Buddy A Towoliu ditemukan tak bernyawa di pinggir rel kereta api di sekitar Pasar Enjo, Jatinegara, Jaktim. Diduga Buddy bunuh diri.
Berikut adalah kronologi kematian AKBP Buddy A Towoliu berdasarkan pemeriksaan kepolisian. Itu diungkap lewat konferensi pers di Polres Metro Jakarta Timur, Senin (1/5).
Petugas mengevakuasi AKBP Buddy Alfrits Towoliu, Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur tewas seusai tertabrak kereta api di Jalur Jatinegara, Jakarta Timur, di Jalur Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (29/4/2023). Foto: Dok. Istimewa

29 April

05.45 WIB

Keterangan dari saksi atas nama Jonnaedy Towoliu, sepupu dari korban menjelaskan, bahwa korban dengan saksi ini berangkat dari rumah korban menuju ke Polres Metro Jakarta Timur menggunakan kendaraan atau mobil yang sudah disiapkan oleh istri korban. Mereka tiba di Polres kurang lebih pukul 05.45 WIB.
Lalu, korban dan saksi masuk ke ruangan Kasat Res Narkoba dan korban sarapan pagi yang sudah disiapkan oleh istrinya dari rumah.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya korban minum obat dari dokter pascaoperasi batu empedu, selama di ruangan ini korban sempat berganti baju kemeja berwarna putih mencoba tidur di ruangan istirahat. Namun ternyata tidak bisa tidur, terbangun lagi, membuka baju, selanjutnya mengganti kaus dengan memakai jaket hitam.

09.11 WIB

Korban seorang diri turun melalui lift lantai 4 menuju gerbang masuk ataupun keluar dari Polres dengan berjalan kaki seorang diri menyeberang jalan raya depan Polres Metro Jakarta Timur.

09.21 WIB

Korban terlihat sampai di depan stasiun Jatinegara, berdasarkan pantauan CCTV. Lalu korban berjalan di depan stasiun Jatinegara berjalan kaki seorang diri dari arah Timur, dan menggunakan pakaian yang sama.

09.31 WIB

Lalu yang berikutnya keterangan dari saksi masinis dan asisten masinis kereta api Tegal Bahari jurusan Pasar Senen-Tegal. Mereka menjelaskan bahwa masuk kereta masuk stasiun Jatinegara dengan kecepatan 27 Km/Jam dengan jarak sekitar 300 m.
ADVERTISEMENT
Saksi melihat korban berdiri seorang diri sambil melihat menengok ke kanan dan ke kiri di pinggir tembok bagian dalam pembatas area rel dan Jalan Raya Bekasi Timur.
Kemudian saksi melihat korban berjalan ke rel jalur 3 atau tempat TKP yang akan dilewati oleh Kereta Api. Selanjutnya korban tertabrak dan meninggal dunia.
Kepala Satuan Narkoba Polres Jakarta Timur AKBP Buddy Alfrits Towoliu. Foto: @buddytowoliu

Polisi Ungkap 6 Riwayat Panggilan di HP AKBP Buddy: Tidak Ada Orang Tak Dikenal

Kabid Humas Polda Metro Jaya Trunoyudo mengungkap hasil pemeriksaan terhadap ponsel milik AKBP Budy A Towoliu sebelum ditemukan tewas tertabrak kereta di rel Stasiun Kereta Api Jatinegara.
Dia mengatakan, semua riwayatnya panggilan berasal dari nomor orang yang dikenal oleh AKBP Buddy.
"Tidak ada orang tak dikenal menelepon. Di sini semuanya dikenal," kata Trunoyudo.
ADVERTISEMENT
Polisi kemudian mengungkapkan riwayat panggilan masuk dan keluar dari ponsel iPhone 13 pro max milik AKBP Buddy.
Konferensi pers terkait kematian AKBP Buddy A Towoliu di Polres Metro Jakarta Timur, Senin (1/5). Foto: Zamachsyari/kumparan

Tidak Ada Kandungan Racun Dalam Tubuh AKBP Buddy Towoliu

Kombes Wahyu Marsudi memastikan tidak ada kandungan racun dalam tubuh AKBP Buddy A Towoliu yang tewas di Stasiun Rel Kereta Jatinegara pada, Sabtu (29/4) lalu.
ADVERTISEMENT
Hal itu diungkapkan Wahyu usai pihaknya memeriksa enam barang bukti dari penyidik.
Barang bukti itu mulai dari darah hingga swab kuku kanan dan kiri milik AKBP Buddy.
"Setelah kita lakukan secara detail dan teliti dengan metode-metode yang sudah kita tentukan di labfor, dari keenam barang bukti yang kita terima tersebut ternyata kita dapatkan hasil untuk pestisida seluruhnya negatif, arsenik seluruhnya negatif, sianida seluruhnya negatif, alkohol negatif dan juga narkobanya negatif," kata Wahyu.
"Jadi kita dari sisi toksikologi sudah memastikan tidak terkandung material tersebut. Dari sini nanti tentunya akan memudahkan untuk forensik untuk menyimpulkan penyebab kematiannya," imbuhnya.