Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengkonfirmasi soal OTT tersebut. Namun, dia belum merinci siapa saja yang ditangkap.
"Benar ada giat tangkap tangan," kata Ghufron kepada kumparan, Rabu (27/4).
"Sementara kita masih mengamankan beberapa pihak baik dari pemda, pemeriksa BPK dan rekanan, mohon bersabar dan beri waktu kami masih sedang melakukan pemeriksaan, selanjutnya nanti akan kami sampaikan lebih lengkap setelah selesai," sambungnya.
Yang Di-OTT KPK: Bupati Bogor Ade Yasin
KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) pada Rabu (27/4) pagi. Salah satu yang diamankan adalah Bupati Bogor, Ade Yasin .
"Di antaranya Bupati Kabupaten Bogor, beberapa pihak dari BPK Perwakilan Jawa Barat dan pihak terkait lainnya," kata juru bicara KPK Ali Fikri.
Selain menangkap Ade Yasin, sejumlah pihak lainnya turut diamankan penyidik KPK.
ADVERTISEMENT
Mulai dari pemeriksa Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Jawa Barat hingga pihak rekanan.
Bupati Bogor Ade Yasin Diduga Terlibat Suap Laporan Keuangan
Penangkapan ini diduga terkait pemberian opini serta temuan laporan keuangan Pemkab Bogor oleh pemeriksa BPK Jabar. Diduga ada suap dalam proses tersebut.
Operasi Tangkap Tangan itu digelar sejak Selasa malam (26/4) hingga Rabu pagi. Bersama dengan Ade Yasin, KPK juga mengamankan sejumlah pihak lainnya, termasuk pemeriksa BPK Jabar.
Belum diketahui peran masing-masing pihak yang diamankan tersebut. Mereka masih menjalani pemeriksaan oleh KPK.
KPK Tangkap 12 Orang dalam OTT Bupati Bogor Ade Yasin
KPK total menangkap 12 orang dalam operasi tangkap tangan (OTT) pada Selasa (26/4) malam hingga Rabu pagi. Salah satu yang diamankan adalah Bupati Bogor, Ade Yasin.
ADVERTISEMENT
Plt juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan, selain Ade, beberapa pejabat dan ASN Pemerintah Kabupaten Bogor juga ikut diamankan. Namun dia belum membeberkan identitasnya.
"Sampai dengan saat ini KPK mengamankan 12 orang di antaranya Bupati Bogor, beberapa orang pejabat dan ASN Pemkab Bogor serta beberapa pihak dari BPK perwakilan Jabar," kata Ali dalam keterangannya.
Hingga saat ini, seluruh pihak yang ditangkap masih menjalani pemeriksaan secara maraton oleh penyidik di Gedung Merah Putih KPK.
KPK Amankan Uang Diduga Suap
Dalam operasi tangkap tangan (OTT) tersebut, turut diamankan sejumlah pihak lainnya yakni pemeriksa BPK Jawa Barat hingga rekanan.
Selain menangkap pihak-pihak yang diduga terlibat suap, KPK juga mengamankan sejumlah barang bukti. Termasuk sejumlah uang.
ADVERTISEMENT
"(Diamankan) Uang dan barang, sedang kami hitung dan kumpulkan," kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron saat dikonfirmasi.
Kegiatan tangkap tangan ini dilakukan terkait dugaan tindak pidana korupsi pemberian dan penerimaan suap. Diduga, suap tersebut terkait pemberian opini serta temuan laporan keuangan Pemkab Bogor oleh pemeriksa BPK Jabar.
Mereka yang ditangkap juga akan ditentukan statusnya dalam 24 jam. Apakah naik menjadi tersangka atau tidak. Saat ini, mereka masih berstatus terperiksa.
Profil Bupati Bogor Ade Yasin
Penangkapan Ade oleh penyidik KPK diduga terkait suap dalam pemberian opini serta temuan laporan keuangan Pemkab Bogor oleh pemeriksa BPK Jabar. Ade ditangkap bersama pemeriksa BPK Jabar hingga rekanan pada rangkaian OTT Selasa (26/4) malam hingga Rabu (27/4) pagi.
ADVERTISEMENT
Siapa Ade Yasin?
Wanita kelahiran 29 Mei 1968 itu merupakan politikus PPP yang telah menjabat sebagai Bupati Bogor sejak 30 Desember 2018. Sebelum menduduki kursi nomor 1 di Kabupaten Bogor, Ade juga pernah menjalani profesi sebagai advokat pada Tahun 2000-2009.
Kemudian, dia pernah menjabat sebagai Ketua Komisi 1 DPRD Kabupaten Bogor Tahun 2009-2014; menduduki posisi sebagai Wakil Ketua 1 DPRD Kabupaten Bogor Tahun 2014-2018; Ketua DPW PPP Jawa Barat Tahun 2015-2022; hingga akhirnya menjadi bupati.
Sosok Ade pun bukanlah orang asing di Kabupaten Bogor. Ia merupakan adik kandung dari mantan Bupati Bogor, Rachmat Yasin. Sebelum Ade, Rachmat juga terlebih dahulu berurusan dengan KPK, bahkan hingga dua kali.
Rachmat Yasin saat ini tengah menjalani pidana penjara di Lapas Sukamiskin, Bandung. Dia total dihukum 8 tahun 2 bulan atas korupsi yang dilakukan.
Kembali ke Ade, posisinya Bupati Kabupaten Bogor didapatkan kala ia mencoba peruntungannya dengan mengikuti pemilihan kepala daerah Kabupaten Bogor yang digelar pada Tahun 2018.
ADVERTISEMENT
Saat itu Ade Yasin mencalonkan diri sebagai calon bupati didampingi calon wakil bupati Iwan Setiawan. Pasangan Ade-Iwan saat itu didukung oleh tiga partai politik yakni PPP, PKB, dan Gerindra.
Ade-Iwan yang mendapatkan nomor urut 2 pada Pilkada Kabupaten Bogor saat itu berhasil keluar sebagai pemenang. Ade memenangkan pemilihan tersebut dan terpilih sebagai Bupati Bogor setelah meraih suara tertinggi sebanyak 912.221 suara atau 41,12 persen mengalahkan empat pasangan calon lainnya.
Dengan capaian itu, Ade pun terpilih sebagai Bupati Kabupaten Bogor menggantikan bupati sebelumnya yang dijabat oleh Nurhayanti.
ADVERTISEMENT
Harta Kekayaannya Ade Yasin
Sebagai salah seorang penyelenggara negara, Ade tercatat cukup rajin melaporkan harta kekayaan ke KPK. Dia tercatat telah melaporkan hartanya kepada KPK sebanyak tiga kali.
ADVERTISEMENT
Mulai pada 2018, saat dia masih berstatus sebagai calon Bupati Kabupaten Bogor, hingga tahun 2019-2020 saat ia menjabat sebagai Bupati Kabupaten Bogor. Namun tak tertera laporan teranyar Ade pada 2021.
Tercatat ada pengurangan harta milik Ade dari awal dia melapor pada 2018 dibanding laporan terbarunya untuk periode 2020.
Pada 2018, Ade melaporkan memiliki harta sebesar Rp 4.711.733.655; lalu pada 2019 sebesar Rp 3.768.925.810; kemudian pada 2020 sebesar Rp 4.111.181.641.
Berikut rincian harta Ade berdasarkan laporan LHKPN pada 2020:
Tanah dan Bangunan: 3 tanah dan bangunan di Kabupaten/Kota Bogor senilai total Rp 2.290.000.000
Alat Transportasi dan Mesin: 1 unit mobil Mitsubishi Expander Tahun 2019 dan 1 unit mobil BMW 320 Tahun 2016 dengan nilai total Rp 635.000.000
ADVERTISEMENT
Harta Bergerak Lainnya: Rp 600.000.000
Kas dan Setara Kas: Rp 726.788.687
Utang: Rp 140.607.046
Total: Rp 4.111.181.641
Saat ini, Ade Yasin masih berstatus terperiksa. KPK mempunyai waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukumnya.