Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Fakta-fakta di Balik Peristiwa Kebakaran yang Menewaskan 1 Keluarga di Sunter
28 Agustus 2023 6:34 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kebakaran rumah di Sunter, Jakarta Utara, menyisakan duka. Satu keluarga tewas terpanggang di lokasi tersebut. Sejumlah fakta terungkap terkait insiden nahas itu.
ADVERTISEMENT
Berikut kumparan rangkum di antaranya:
Tewas Berpelukan
Wina Nur Habiba (26) korban kebakaran di Sunter, ditemukan dalam kondisi berpelukan dengan anaknya yang berumur 4 tahun Asrof Zahrul Ubait. Ayah mereka Abdul Yazid (35) juga menjadi korban.
Mereka adalah satu keluarga yang tewas dalam kebakaran di sebuah rumah kontrakan yang luasnya sekitar 10 x 3 meter.
"Kondisi sudah hangus, suaminya pisah. Ibu dan anak nempel, pelukan gitu. Dimasukin ke karung (kantong jenazah) itu jadi satu. Bapaknya posisinya di tengah, anak istri di sebelah sana [dekat kamar mandi]," kata Parwoto salah satu pengurus RT 012/RW 06 yang sekaligus saksi mata kebakaran pada dini hari, Minggu (27/8).
Parwoto menduga, Yazid berusaha mendobrak pintu rolling door namun api keburu menyambar. Api cepat melahap kontrakan yang mereka tinggali karena bahan bangunan didominasi triplek.
ADVERTISEMENT
Terlebih, korban sebagai pengepul bumper bekas, yang kebanyakan bahannya mudah terbakar. Bahan-bahan tersebut ditumpuk di pintu masuk rumahnya, sehingga api cepat menyambar pintu tersebut.
Warga dan tetangganya mencoba menolong dengan mendobrak rolling door Yazid tapi api lebih cepat menyambar.
Sempat Teriak Minta Tolong Sebelum Tewas
Satu keluarga yang menjadi korban kebakaran di Sunter Jaya, Tanjung Priok Jakarta Utara, sempat teriak minta tolong sebelum akhirnya ditemukan tewas.
Parwoto menyebut pada Minggu (27/8) pukul 02.50 WIB dini hari, api mulai melalap rumah korban, Parwoto masih terjaga karena sedang mempersiapkan agenda pagi di RT/RW.
"Sekitar pukul 2 saya kebetulan lagi ada giat besok untuk persiapan kegiatan. Saya di kantor RW persiapan acara besok. Di sini ada yang teriak-teriak, saya kira ada orang berantem. Saya lari, ternyata api sudah besar," kata Parwoto.
ADVERTISEMENT
Salah satu yang teriak minta tolong adalah tetangga korban. Yang rumahnya hanya disekat oleh dinding tripleks. Dia adalah salah satu dari 5 korban selamat.
"Dia memang baru pulang dari jualan, gerobaknya juga masih di luar, dia yang selamat," jelas Parwoto.
Baru 5 Tahun Ngontrak di Sunter
Kebakaran ini diduga karena korsleting listrik. Prawoto mengatakan korban satu keluarga yang tewas merupakan asal Brebes.
Penghuni kontrakan itu sebenarnya hanya suaminya saja. Namun saat kejadian istri dan anaknya sedang berkunjung.
"Ngontrak sekitar 5 tahun. Sebenarnya yang penghuni di sini itu hanya laki-laki yang suaminya. Jadi istri anak itu, hanya main. Asal Brebes," kata Prawoto.
Menurutnya, Addul Yazid sehari-hari bekerja sebagai tukang reparasi bemper mobil.
ADVERTISEMENT