Fakta-fakta Guru Ngaji di Sleman Cabuli 15 Anak Perempuan

5 Mei 2023 8:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polresta Sleman menampilkan sosok CSM (53) guru ngaji di Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman yang cabuli belasan anak didiknya. Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Polresta Sleman menampilkan sosok CSM (53) guru ngaji di Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman yang cabuli belasan anak didiknya. Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
ADVERTISEMENT
CSM (53) melakukan perbuatan yang sangat bejat. Dengan berkedok mengajari mengaji, dia malah mencabuli para muridnya.
ADVERTISEMENT
Tak tanggung-tanggung, korban CSM ini mencapai 15 orang. Bahkan ada murid yang disetubuhi oleh pria berperut tambun ini.
Aksinya itu dilakukan CSM di Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman. Awalnya korban berjumlah 4 orang tetapi setelah ditelusuri total ada 15 anak perempuan yang jadi korban.
"Korban berjumlah 15. Hari ini, 2 anak diperiksa (oleh psikiater) di rumah sakit RSA," kata pendamping hukum korban, Petrus Iwan Setyawan, kepada wartawan, Selasa (2/5).
Terungkap dari Pengakuan Korban
Perbuatan CSM ini terungkap setelah ada satu anak yang tak mau lagi mengaji. Si anak kemudian bercerita ke Bu Dhe-nya, ia telah disetubuhi.
Kasus kemudian dilaporkan ke kepolisian dan perangkat desa pada Januari silam.
Iwan menjelaskan dari penelusuran diketahui korban mengalami pencabulan sejak usia 11 tahun atau 2016 silam hingga 2022. Aksi dilakukan di rumah pelaku sendiri saat kondisi sepi.
ADVERTISEMENT
Modus pelaku melakukan aksi bejatnya karena mengaku bisa mendeteksi korban indigo. Pelaku menakut-nakuti indigo berbahaya sehingga perlu terapi.
Aksi cabul pelaku ini terus berlanjut. Korban terpaksa menuruti keinginan pelaku karena ketakutan dan diancam seperti menggebrak meja.
Dari total 15 korban, tak semuanya disetubuhi. Ada yang mengalami pelecehan seksual seperti diraba bagian sensitifnya dan lain sebagainya.
Polresta Sleman menampilkan sosok CSM (53) guru ngaji di Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman yang cabuli belasan anak didiknya. Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
Disetubuhi Seminggu Sekali
Pendamping hukum korban, Petrus Iwan Setyawan, menjelaskan bahwa salah satu korban CSM ini tak ingat berapa kali disetubuhi sang guru bejat.
"Berkali-kali (pencabulannya), korban sampai lupa karena hampir tiap seminggu sekali," jelas Iwan.
Dua orang anak bahkan kini menjalani perawatan dari psikiater karena trauma.
Hasil visum juga menyatakan alat vital korban mengalami kerusakan.
ADVERTISEMENT
Korban Tak Bisa Tidur
Kepala UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak Sleman, Prima Walani, membeberkan kondisi seorang anak yang jadi korban pencabulan CSM.
"Sudah kami periksa ke rumah sakit dan kami dampingi, pada awalnya korban memang sempat tidak bisa tidur tapi dengan pemberian obat dan psikologis secara intensif sekarang sudah lebih baik, sudah normal," kata Prima.
Prima menjelaskan ketika mendapatkan pengaduan dari orang tua korban pihaknya langsung memberikan pendampingan baik pemeriksaan fisik maupun psikis. Termasuk pendampingan hukum.
Aksi yang dilakukan oleh CSM sangat bejat. Padahal dia telah beristri dan memiliki 2 orang anak.
Pengakuan Tersangka
Sementara itu, polisi mengatakan CSM sampai saat ini belum mau mengakui perbuatannya. Di hadapan wartawan, pengakuan CSM pun cenderung membingungkan.
ADVERTISEMENT
"Anaknya itu kalau berangkat sama orang tuanya, ngaji bersama dan pulangnya bersama orang tuanya. Kalau orang tuanya nggak berangkat dia juga tidak berangkat. Dan kalau ada masalah kalau ke tempat saya pasti ada masalah dan yang ngantar ke rumah saya itu ibunya yang jemput juga ibunya," kata CSM.
"Saya sudah sakit sudah puluhan tahun. Sakit gula, sakit jantung, paru paru, saya komplikasi. Yang merawat juga bapaknya," bebernya.