Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sebelum meninggal, Gus Kamil sempat dirawat sejak 6 Juli. Putra ketiga dari almarhum KH Maimoen Zubair itu masuk status pasien dalam pengawasan (PDP).
Namun, setelah seminggu dirawat, pria yang menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Rembang itu menghembuskan napas terakhirnya sekitar pukul 19.50 WIB. Kabar itu pertama kali disampaikan Wakil Bupati Rembang, Bayu Andriyanto.
“Kami dapat kabar dari Direktur RSUD, 3 menit lalu Gus Kamil dinyatakan meninggal dunia dalam perawatan di RSUD,” kata Bayu.
Berikut kumparan rangkum fakta-fakta meninggalnya Gus Kamil:
Sebelum Dinyatakan Positif Corona, Didiagnosis Tifus
Berdasarkan informasi yang dihimpun kumparan, Gus Kamil, dirawat selama seminggu di RSUD dr R Soetrasno Rembang . Informasi awal, dia diagnosa sakit tifus.
"Didiagnosanya tifus,” ujar sumber kumparan.
ADVERTISEMENT
Namun, sebelum meninggal, Gus Kamil, sempat menjalani tes swab. Setelah meninggal, ia dinyatakan positif terjangkit virus corona.
"(Hasil swab) sudah keluar, confirm (positif)," kata Humas Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Rembang, Arief Dwi Sulistya.
Sementara Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin menjelaskan, Gus Kamil mulai jatuh sakit pada 2 Juli lalu. Belum diketahui darimana Gus Kamil terpapar COVID-19.
Namun diduga dia terpapar saat menjalankan tugas sebagai ketua DPRD Rembang.
“Indikasinya kesangkut (kasus COVID-19) yang lama. Nggak ada perjalanan luar kota. Beliau kan ketua dewan, forkopimda mungkin ada rapat-rapat. Kita enggak tahu,” kata Taj Yasin.
Gus Kamil Langsung Dimakamkan Malam Harinya Pakai Protokol COVID-19
Tidak lama setelah berpulangnya Gus Kamil, Arief Dwi Sulistya, mengatakan jenazah Gus Kamil langsung dimakamkan Minggu malam.
ADVERTISEMENT
"Iya (dimakamkan malam ini),” kata Arief.
Arief menambahkan proses pemakaman menerapkan protokol COVID-19. Namun ia tidak mengungkapkan di mana jenazah dimakamkan.
Sementara berdasarkan informasi yang kumparan peroleh, jenazah Gus Kamil akan dimakamkan di makam keluarga. Tepatnya berdekatan dengan makam Kakek Gus Kamil yakni KH Zubair bin Dahlan.
Anggota DPRD dan ASN Rembang Jalani Tes Swab
Sehari setelahnya, pada Senin (13/7), anggota DPRD dan sejumlah ASN Rembang melakukan tes swab.
“Tracing kepada lingkungan kerja diagendakan Senin hari ini. Swab untuk anggota DPRD dan ASN,” kata Arief.
Terkait jumlah orang yang di tes swab, Arief mengaku tidak tahu persis. Sebab datanya masih berada di dinas kesehatan setempat dan belum diinformasikan.
Seluruh Anggota Keluarga Gus Kamil Juga Jalani Tes Swab
Tidak hanya bagi anggota DPRD dan ASN Remang, pihak keluarga Gus Kamil juga menjalani tes swab.
ADVERTISEMENT
“Istrinya sudah (diswab tes) dan beberapa orang, dan yang menemani beliau waktu sakit sebelum di rumah sakit,” kata adik Gus Kamil, Taj Yasin MZ atau Gus Yasin.
Gus Yasin tak menjelaskan detail jumlah kontak erat dari Gus Kamil yang diambil swab tesnya. Wakil Gubernur Jawa Tengah itu mengatakan, beberapa di antaranya sudah muncul hasil swabnya.
“Hasilnya infonya negatif, kalau istri (Gus Kamil) belum keluar,” kata Yasin.
Aktivitas Pondok Pesantren Al-Anwar Dibatasi
Semasa hidup, Gus Kamil merupakan salah satu pengurus di Pondok Pesantren Al-Anwar, Sarang. Gus Yasin mengatakan, kepergian Gus Kamil tentu berdampak pada aktivitas di pesantren. Mengingat lokasinya berada di Kecamatan Sarang.
“Ini kejadiannya adalah zona merah di Sarang, maka diperketat (protokol kesehatan di Ponpes),” kata Yasin.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pembatasan di Pesantren Al-Anwar dilakukan karena semasa hidup Gus Kamil sering berkunjung ke sana. Lokasi rumahnya pun dekat dengan pesantren.
“Sekolahan, bagi masyarakat yang bukan (santri) di Ponpes kita imbau tidak masuk sekolah supaya kegiatan hanya orang-orang di Ponpes saja,” ucap Yasin.
Belum Ada Santri di Pondok Pesantren Al-Anwar Tertular
Gus Yasin juga memastikan, sejauh ini dirinya belum menerima informasi kasus positif dari Pondok Pesantren Al-Anwar. Yasin mengatakan, kegiatan di sana sudah berjalan sejak 2 Juni lalu.
“Masuk (Ponpes) sudah sejak tanggal 2 Juni,” kata Yasin.
Berjalan lebih dari sebulan sampai Majid Kamil atau Gus Kamil, kakaknya yang juga pengurus dan pengasuh Ponpes Al Anwar sakit, tak ada satu pun santri yang terindikasi gejala COVID-19.
ADVERTISEMENT
“Kalau kita kaitkan dengan kegiatan di pondok pesantren, artinya ada sekitar sebulan, karena Gus Kamil tanggal 2 (Juli) beliau sakit. Artinya sebulan penuh tidak ada gejala di lingkungan pondok pesantren,” jelas Yasin.