Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Forum Pedagang Jalan Perwakilan Yogya Tegur Warung Pecel Lele Mahal yang Viral
27 Mei 2021 20:34 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Media sosial dihebohkan dengan keluhan warganet soal mahalnya harga pecel lele di sebuah warung lesehan di Jalan Malioboro, Yogyakarta. Belakangan diketahui peristiwa itu terjadi di sebuah rumah makan di Jalan Perwakilan, Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Forum Komunikasi dan Koordinasi Perwakilan (FKKP) yang menjadi wadah pedagang di Jalan Perwakilan pun angkat bicara. Ketua FKKPS Adi Kusuma PS menjelaskan bahwa rumah makan tersebut baru dan belum masuk anggota FKKP.
"Memang sudah kami temukan oknum rumah makan tersebut, tetapi saya nyatakan oknum tersebut belum masuk dalam paguyuban kami karena oknum tersebut ternyata adalah pemilik baru dari pemilik lama yang baru dialihkan antara dua bulan yang lalu dikarenakan pemilik lama yang jatuh perekonomiannya dikarenakan dampak COVID," kata Adi dikonfirmasi, Kamis (27/5).
Dari hasil klarifikasi paguyuban, oknum tersebut mengaku tidak tahu ada wadah FKKP dan tidak berkoordinasi terkait pengalihan manajemen. Mereka pun diberikan teguran dan pembinaan.
"Melakukan tindakan tegas dengan memberi sanksi serta akan dilaksanakan penyuluhan ketertiban. Dan oknum tersebut telah bersedia menerima sanksi dan segala pembinaan dari kami," ujarnya.
Dalam video viral, warganet mengatakan harus membayar Rp 37 ribu untuk satu porsi pecel lele . Masing-masing Rp 20 ribu untuk pecel lele, Rp 7 ribu untuk nasi, dan Rp 10 ribu untuk lalapan.
ADVERTISEMENT
Menurut Adi banderol tersebut terlalu tinggi pasalnya harga untuk pecel lele paket komplit maksimal Rp 30 ribu. Itu pun sudah berisi nasi, lele, lalapan, sambal, hingga minuman seperti es teh.
"Untuk harga pecel lele paketan Rp 30 ribu itu nasi, lele, lalap, sambal, teh. Untuk harga satuan lele ada diharga Rp 15 ribu sampai Rp 17 ribu," ujarnya.
Harga-harga itu juga dipampang di tembok rumah makan. Sehingga wisatawan yang hendak membeli sudah mengetahui harga tanpa perlu bertanya.
"Daftar harga sudah kami sidak sebenarnya semua sudah ada dan terpajang jelas di setiap warung. Dan betul kami ada standar harga dari kesepakatan bersama," pungkasnya.
Ke depan paguyuban akan mendata ulang seluruh rumah makan. Dia berharap peristiwa kemarin menjadi pelajaran berharga bagi para pedagang.
ADVERTISEMENT
"Kami berharap untuk ke depan menjadi acuan kami untuk menjadi lebih baik dalam mengatur, menata, dan mengayomi demi Jogja Istimewa untuk semua," pungkasnya.