FX Rudy Singgung Bansos hingga Money Politics di Pemilu 2024: Tak Usah Pilkada

17 Februari 2024 16:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
FX Rudy memberi keterangan usai potong tumpeng merayakan ultah Megawati ke-77 di rumahnya. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
FX Rudy memberi keterangan usai potong tumpeng merayakan ultah Megawati ke-77 di rumahnya. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo mengeluhkan kekuatan bansos dan politik uang saat Pemilu 2024 yang mempengaruhi hasil Pileg PDIP Solo.
ADVERTISEMENT
Ia memperkirakan PDIP hanya mendapat 25 kursi di DPRD Solo. Jumlah ini jauh dari target semula sebesar 35 kursi. Bahkan lebih rendah dari hasil yang didapat pada Pileg 2019, yakni 30 kursi.
“Kami tetap menang Pileg di Solo, perkiraan dapat 25 kursi di DPRD Solo. Berkurang lima kursi (dibanding 2019). Data masuk belum 100 persen,” ujar Rudy, Sabtu (17/1).
Dia mengatakan hasil pileg tersebut diraih PDIP tanpa mengandalkan politik uang. Menurutnya PDIP Solo lebih mengutamakan memberikan pelayanan untuk membantu kepentingan masyarakat umum.
“Kami (caleg PDI) tidak memberikan bantuan sembako orang per orang. Kursi 30 orang, kurang lima kursi (dibanding 2019) bagi saya. Karena kader saya mengandalkan militansi, itu perintah saya tidak boleh ada money politics,” katanya.
ADVERTISEMENT
Aturan tersebut, kata dia, juga berlaku bagi anaknya, Rheo Fernandez, yang juga menjadi caleg DPRD Solo. Bagi Rudy, kalau menggunakan cara tidak baik tidak sesuai jargon PDIP lahir untuk melayani.
“PDIP tidak boleh ada money politics. Anak saya sendiri juga tidak boleh, berarti tidak sesuai jargon kamu, lahir untuk melayani,” katanya.
Mantan wali kota Solo ini membongkar penyebab turunnya jumlah perolehan kursi Pileg DPRD Solo karena adanya bansos dan politik uang.
“Money politics kencang sekali. Dan saya melarang tidak ikuti. Jika disukai rakyat, kamu dipilih. Sampaikan door to door apa yang kamu lakukan jika terpilih jadi wakil rakyat. Saya juga tidak kurang-kurang mengembleng anak saya,” tegas dia.
Dia berharap kondisi Pileg 2024 yang banyak gelontoran bansos dan politik uang tidak terjadi pada Pilkada Solo 2024. Sebab bila itu terjadi pelaksanaan pemilu tidak berguna.
ADVERTISEMENT
“Kalau pilkadanya nanti seperti Pilpres 2024, tidak usah pilkada bagi saya. Lah ngapain saya berjuang keras mendidik kader supaya jujur, disiplin akhirnya kalahnya dengan sembako, dan money politics. Nanti pilkada aparat bergerak semua sama saja,” pungkasnya.