Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Galnas: Pameran Lukisan Yos Suprapto Penundaan, Bukan Pemberedelan-Pemberangusan
20 Desember 2024 20:07 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Galeri Nasional Indonesia (Galnas) merespons terkait penundaan pameran lukisan Yos Suprapto yang berjudul “Kebangkitan Tanah: Untuk Kedaulatan Pangan”.
ADVERTISEMENT
Ketua Tim Museum dan Galeri IHA (Indonesian Heritage Agency) Zamrud Setya Nagara menegaskan penundaan atau pembatalan di Hari H (19 Desember) bukan berarti pemberedelan. Apalagi pemberangusan ataupun melarang untuk melakukan pameran.
“Menunda itu artinya bukan pemberedelan. Bukan pemberangusan atau melarang. Menunda pembukaan dan pelaksanaan pamerannya,” ujar Zamrud di Kantor Galeri Nasional Indonesia, Kawasan Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/12).
Zamrud melanjutkan, penundaan itu dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada kurator dan pelukis—Yos Suprapto—untuk menyatukan pandangan. Termasuk memperbarui konsep yang sudah disepakati sejak awal.
“Pameran, kita pelaksana, menunda dengan syarat, silakan dibenahi dulu komunikasi dengan kurator. Diperbarui karena dari awal sudah konsepnya seperti itu. Kami menempatkan lembaga ini lembaga publik yang juga mengedukasi,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Zamrud menyebut, Galeri Nasional Indonesia juga telah melakukan mediasi antara Yos dan kurator—Suwarno Wisetrotomo—guna menemukan jalan tengah. Proses mediasi telah dilakukan sejak tanggal (19/12) melalui tatap langsung dan telepon.
“Mediasi dilakukan antara kurator dengan seniman yang intent. Saya tidak bisa memberikan alamat, kan berkomunikasi langsung lewat bisa WhatsApp, bertelepon, jadi persiapan sampai selesai,” tuturnya.
“Sampai akhirnya terjadi di Galeri Nasional Indonesia. Terakhir adalah di hari kemarin, di siang hari. Kemudian sore kami mesti menunda,” sambungnya.
Kurator Suwarno Mengundurkan Diri, Pameran Terancam Batal
Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menyebut, penundaan itu terjadi karena kurator pameran lukisan yang ditunjuk Galnas, Suwarno Wisetrotomo, mengundurkan diri.
"Karena kuratornya mengundurkan diri, ya tidak mungkin ada pameran tanpa ada kurator," kata Fadli Zon di sela menghadiri acara di Sarinah, Jakarta Pusat, Jumat (20/12).
ADVERTISEMENT
Fadli menjelaskan, pengunduran diri kurator itu terjadi karena tidak sepakat dengan Yos. Kurator menilai ada 5 karya yang akan dipamerkan Yos tidak sesuai dengan tema pangan. Lima dari 30 lukisan itu dinilai vulgar.
Bahkan, Fadli mengungkapkan, ada beberapa karya seni yang dipasang sendiri oleh Yos tanpa melalui proses kurasi.
"Jadi biasa dalam pameran itu harus ada kurator. Kemudian kesepakatannya tema tertentu, kalau tidak salah tentang kedaulatan pangan, ya. Tetapi ada sejumlah lukisan itu kabarnya dipasang sendiri oleh sang seniman," ungkap Fadli.
"Biasanya itu selalu melalui proses kurasi dan lukisan-lukisan itu tidak ada kaitannya dengan soal kedaulatan pangan," imbuh dia.