Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Ganjar Rayu Siswi Difabel di Purworejo yang Jadi Korban Pemukulan Pindah ke SLB
14 Februari 2020 18:20 WIB
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Tengah , Ganjar Pranowo, terus berupaya membujuk siswi penyandang disabilitas yang dipukuli rekan prianya di salah satu SMP di Purworejo, pindah sekolah. Ganjar menyarankan siswi itu pindah ke Sekolah Luar Biasa (SLB).
ADVERTISEMENT
Ganjar juga menjanjikan akan menanggung semua biaya siswi yang dianiaya di Purworejo itu hingga lulus.
"Rayuan kita kepada si anak ini, sampai tadi malam Insyaallah berhasil. Saya ingin, karena dia berkebutuhan khusus maka sekolahnya di tempat yang bisa memfasilitasi itu," ujar Ganjar Pranowo , Jumat (14/2).
Menurutnya, ada satu sekolah luar biasa di Purworejo yang dapat menampung siswi tersebut. Meskipun dia berstatus pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP), karena luar biasa maka itu menjadi tanggungjawab pemerintah Provinsi.
"Sudah saya carikan tempat kos, sudah dicarikan sekolahnya di sekolah kita yang ada di sana. Sekarang saya sedang merayu orang tuanya untuk menyetujui. Sampai tadi malam, orang tuanya 80 persen sudah mau," tegasnya.
Untuk biaya, Ganjar menegaskan akan menanggung secara keseluruhan. Mengingat, orang tua siswi tersebut hanya bekerja sebagai buruh.
ADVERTISEMENT
"Karena ini bapaknya buruh, kami menjamin agar pendidikannya bisa berjalan dan masa depannya bisa baik. Biaya dari kami semuanya, kami yang menjamin," tambahnya.
Ganjar juga mengatakan akan melakukan evaluasi terhadap sekolah tempat terjadinya bullying tersebut. Mengingat, sekolah itu hanya memiliki sedikit siswa dan manajemennya dipertanyakan.
"Mesti dievaluasi, apakah layak atau harus dimerger saja. Nanti kami berikan masukan dan rekomendasi ke yayasan, karena ini sekolah swasta. Pada intinya, kami ingin agar semua lembaga pendidikan di Jateng memperbaiki mutu pendidikan, manajemen dan lainnya. Kami akan menggandeng PGRI untuk ini," ujar dia.