Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Ganjar Sindir Ada Pejabat Daerah Ubah Dukungan Usai Digeledah KPK
10 Februari 2024 1:29 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Capres 03 Ganjar Pranowo menyindir salah satu kepala daerah yang mengubah dukungannya terhadap paslon tertentu usai kediamannya di geledah KPK.
ADVERTISEMENT
KPK memang belakangan ini baru menggeledah rumah dinas Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor, pada Rabu (31/1). Saat penggeledahan Gus Muhdlor tak ada di lokasi, lalu beberapa waktu kemudian dia mendeklarasikan dukungan ke paslon nomor urut 2, Prabowo-Gibran.
Ganjar mengatakan, dukungan terhadap paslon tertentu tersebut terkesan dalam tekanan proses hukum yang dihadapinya. Ia menyebut hal tersebut tengah menjadi lelucon.
"Sekarang meme-nya menjadi sangat lucu. 'Kenapa bapak mendukung kami? Ya karena kami ada masalah di penegak hukum,". Begitu kata meme itu. 'Kenapa Anda mendukung kami? Ya Pak kantor kami kemarin digeledah KPK," kata Ganjar saat menerima dukungan alumni kampus se-Jabar di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Jumat (9/2).
ADVERTISEMENT
"Maka tiba-tiba ada salah seorang pejabat yang kantornya digeledah KPK, dicari nggak ketemu. Begitu ketemu, sudah kampanye ke sana," imbuh Ganjar.
Menurut Ganjar, hal tersebut pernah terjadi pada masa Orde Baru dengan model intimidasi terhadap aktivis. Ia beranggapan, bila hal tersebut terjadi di masa kini, maka merupakan tanda ada calon pemimpin yang otoriter.
"Bapak/Ibu saya tentu orang sangat hebat, tapi dia bukan pejabat tinggi, bahkan tidak ada orang mengenal, hidupnya susah, apa yang saya harapkan, apa yang saya ceritakan?" ujar dia.
"Ketika kami mengalami situasi itu, Orde Baru itu dulu untuk menekan para aktivis itu ceritanya hanya satu saja, subversif. Hari ini mau mengganggu Bapak/Ibu yang hadir ceritanya diganti dengan korupsi, dan semua dikendalikan," imbuh dia.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Ganjar meminta pendukungnya tak takut dengan ancaman intimidasi dari pihak tertentu.
"Oknumnya memainkan itu dan seolah-olah kita ini buta. Padahal kita bisa lihat baik. kamu boleh butakan mataku, tapi pikiran dan hati itu selalu bisa mendengar," tandas dia.