Ganjar soal Jokowi Minta 3 Periode: Sudah Selesai, Tidak Bisa

29 Oktober 2023 17:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bacapres Ganjar Pranowo saat diwawancarai wartawan di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (28/10/2023). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bacapres Ganjar Pranowo saat diwawancarai wartawan di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (28/10/2023). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
ADVERTISEMENT
Bacapres dari PDIP Ganjar Pranowo menegaskan, isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta perpanjangan masa jabatan presiden 3 periode, sudah selesai.
ADVERTISEMENT
Eks Gubernur Jateng ini menegaskan, isu ini sudah selesai. Tidak boleh ada perpanjangan masa jabatan presiden.
"Sudah, sudah selesai isunya tidak ada 3 periode. Tidak bisa," kata Ganjar kepada wartawan di kompleks GBK, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (29/10).
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyambut kedatangan delegasi Council of Asian Liberal and Democrats (CALD Party) di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Sabtu (28/10/2023). Foto: Dok. PDIP
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terang-terangan mengaku sempat ada lobi dari salah satu menteri di Kabinet Indonesia Maju untuk menyetujui perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi menjadi 3 periode.
"Jadi saya sendiri mengalami itu. Jadi ketika saat itu saya sedang nyekar di makam Bung Karno Blitar, tiba-tiba muncul berita salah satu menteri yang mengatakan berdasarkan big data-nya, itu ada cukup banyak yang mendorong perpanjangan jabatan atau 3 periode," kata Hasto di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat (27/10).
ADVERTISEMENT
"Sebelumnya saya bertemu dengan menteri tersebut dan dikonfirmasi bahwa sikap-sikap ketua umum beberapa partai yang menyuarakan itu, saat itu dikatakan, ya sebagai permintaan Pak Lurah," sambungnya.
Hasto tidak mengungkap secara gamblang siapa menteri yang dimaksud. Dia hanya menegaskan, partainya menolak upaya-upaya inkonstitusional yang menghambat demokrasi.
"PDIP ini juga lahir dengan suatu semangat untuk membangun demokrasi yang sehat, yang taat pada Konstitusi. Maka PDIP bersama rakyat Indonesia memilih tegak lurus pada konstitusi. Itu sikap yang diambil oleh PDIP," katanya.