Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan tim geologi dari Dinas ESDM Jawa Tengah masih menyelidiki penyebab pasti padamnya api yang konon menyala sejak zaman Kesultanan Demak itu.
"Kita masih menyelidiki apa penyebab pastinya ya, karena memang banyak sekali kemungkinan," ujar dia.
Apalagi, kata Ganjar, di kawasan tersebut terdapat banyak titik pengeboran gas yang ilegal.
"Kalau yang izin resmi tidak ada karena letaknya jauh-jauh. Tapi, memang ada beberapa masyarakat yang membuat lubang sendiri-sendiri di sekitar kawasan itu. Dan ini ilegal,pengeboran ilegal," jelas dia.
Untuk itu, Ganjar meminta dilakukan pengecekan apakah pengeboran ilegal ini yang menjadi salah satu penyebab matinya api Mrapen.
ADVERTISEMENT
"Maka ini kita minta dicek betul-betul, apa yang sebenarnya terjadi, karena memang gasnya habis atau ada lubang pengeboran yang membuat gembos dan gas api Mrapen lari ke sana," tutur dia.
Ganjar juga menegaskan akan mengambil tindakan tegas bagi para pengeboran ilegal di kawasan tersebut.
"Kalau yang ilegal pasti akan kami tindak, termasuk menutup lubang-lubang pengeboran itu," tegas dia.
Api Abadi Mrapen biasanya dimanfaatkan untuk menyulut obor event olahraga tingkat daerah, nasional hingga internasional. Tak jarang juga dipakai untuk upacara keagamaan.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )