Gatot Respons Kapolri soal Estafet Kepemimpinan: Tak Pantas, Itu Berbahaya

13 Januari 2024 19:44 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Panglima TNI, Jenderal TNI (Purn.) Gatot Nurmantyo, saat menghadiri diskusi bertajuk 'Selamatkan Pemilu yang Demokratis', di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (13/1). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Panglima TNI, Jenderal TNI (Purn.) Gatot Nurmantyo, saat menghadiri diskusi bertajuk 'Selamatkan Pemilu yang Demokratis', di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (13/1). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
ADVERTISEMENT
Mantan Panglima TNI, Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo, angkat bicara terkait pernyataan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo tentang estafet kepemimpinan.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, Kapolri tak pantas berbicara seperti itu.
"Pejabat negara tidak boleh bicara seperti yang [disampaikan] Pak Kapolri itu. Kapolri bicara kemarin itu tidak sepantasnya itu," kata Gatot saat menghadiri diskusi bertajuk 'Selamatkan Pemilu yang Demokratis', di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (13/1).
Gatot menilai, pernyataan Sigit di ruang publik merupakan perintah untuk anak buahnya yang justru multitafsir, dan berpotensi berbahaya.
"Karena apa? Seorang Kapolri bicara di ruang publik itu adalah perintah. Dan perintah itu tidak jelas, multitafsir bagi anak buahnya. Itu bahaya," terangnya.
Sebelumnya, Sigit mengatakan perbedaan dalam memilih pemimpin jangan sampai melahirkan konflik.
Dia mengingatkan bahwa hal itu akan merugikan bangsa Indonesia. Dia pun menyinggung pemimpin yang bisa melakukan estafet kepemimpinan.
ADVERTISEMENT
"Yang kita cari adalah pemimpin yang bisa melanjutkan estafet kepemimpinan, bukan karena perbedaan akhirnya bukan pemimpin yang kita cari, tapi yang kita pelihara perbedaan, terus dan kemudian itu kita bawa dalam konflik," kata Sigit dalam Perayaan Natal Mabes Polri di STIK, Jakarta Selatan, Kamis (11/1).