Gatot: TNI-Polri jika Cawe-cawe Pemilu Pengkhianat Bangsa, Harus Kita Lawan!

13 Januari 2024 19:23 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Panglima TNI, Jenderal TNI (Purn.) Gatot Nurmantyo, saat menghadiri diskusi bertajuk 'Selamatkan Pemilu yang Demokratis', di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (13/1). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Panglima TNI, Jenderal TNI (Purn.) Gatot Nurmantyo, saat menghadiri diskusi bertajuk 'Selamatkan Pemilu yang Demokratis', di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (13/1). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
ADVERTISEMENT
Eks Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menegaskan, seluruh aparatur negara mesti menjaga netralitas dalam Pemilu 2024. Menurutnya, mereka yang ikut cawe-cawe dan intervensi adalah pengkhianat yang ganggu integrasi bangsa.
ADVERTISEMENT
"Jadi siapa pun yang ikut cawe-cawe, tidak adil dan intervensi [dalam Pemilu 2024], dia adalah pengkhianat bangsa," kata Gatot saat menghadiri diskusi bertajuk 'Selamatkan Pemilu yang Demokratis', di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (13/1).
"Dan saya minta kepada seluruh rakyat Indonesia sebagai pemilik negeri ini, jangan takut, siapa pun juga," lanjutnya.
Kegiatan silaturahmi Babinsa-Bhabinkamtibmas di Masjid Pusdai, Kota Bandung. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Ia berharap aparatur negara mesti memegang teguh prinsip tersebut dan tidak hanya sekadar ditunjukkan lewat seragam yang dikenakan saja.
"Contohnya Babinsa pakai baju Babinsa, bajunya saja Babinsa, kalau dia cawe-cawe berarti dia pengkhianat bangsa. Kapolsek seterusnya sampai ke atas. TNI seterusnya sampai ke atas," katanya.
"Kalau ikut cawe-cawe, memaksa, ada orang minta kartu keluarga, KTP, jangan dikasih. Jangan takut," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Gatot pun menegaskan, akan melawan aparatur negara yang berusaha mengintervensi pemilu dan mengganggu integrasi bangsa.
"Maka harus kita lawan semua. Jangan takut, apa yang kita lakukan dengan tekad untuk menyelamatkan negara ini dari perpecahan," pungkasnya.