Geger Ratusan Tikus Serbu Permukiman Warga di Karawang

26 Oktober 2024 17:12 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Dusun Cibatu, Desa Kutamakmur, Kecamatan Tirtajaya, Karawang, dihebohkan dengan wabah tikus yang mengepung pemukiman warga. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Warga Dusun Cibatu, Desa Kutamakmur, Kecamatan Tirtajaya, Karawang, dihebohkan dengan wabah tikus yang mengepung pemukiman warga. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Warga Dusun Cibatu, Desa Kutamakmur, Kecamatan Tirtajaya, Karawang, digegerkan dengan banyaknya tikus yang bermunculan di sekitar tempat tinggal mereka. Kemunculan tikus ini membuat warga bertanya-tanya, ada apa?
ADVERTISEMENT
Peristiwa tikus yang menyerbu rumah warga terekam dalam sejumlah video yang viral di media sosial. Tikus-tikus tersebut berada di jalanan, bergelayutan di pagar, hingga memenuhi kamar mandi warga.
Kapolsek Tirtajaya, AKP Hasanudin, menyebut fenomena itu terjadi pada Jumat (25/10) malam. Dia menyebut, jumlah tikus yang berkeliaran bisa dibilang mencapai ratusan ekor.
Tak hanya di jalanan, koloni tikus itu juga sampai masuk ke rumah-rumah warga.
"Tiba-tiba tikus itu nyerang begitu aja. Jumlahnya yang pasti banyak banget," ucap Hasanudin kepada kumparan, Sabtu (26/10).
Dia tidak mengetahui pasti penyebab munculnya kawanan tikus tersebut. Warga pun hanya bisa mengusir tikus alakadarnya ke area persawahan.
"Iya karena di belakang (sawah). Karena itu bukan bidang kita maka selanjutnya udah dilaporkan ke Dinas Pertanian. Sekarang sih tikusnya udah enggak ada. Mudah-mudahan enggak terulang lagi," harap Hasanudin.
Warga Dusun Cibatu, Desa Kutamakmur, Kecamatan Tirtajaya, Karawang dihebohkan dengan wabah tikus yang mengepung pemukiman warga. Foto: Dok. Istimewa

Dinas Pertanian turun ke lokasi

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Karawang, Rochman, mengaku sudah menerjunkan petugas ke lokasi kemunculan kawanan tikus. Menariknya, meski banyak tikus, area persawahan di sekitar lokasi tak ada yang rusak.
ADVERTISEMENT
"Penyebabnya belum terpecahkan, tikus-tikus itu pada naik ke darat, tapi justru padi mah enggak (diserang)," kata Rochman.
Saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTH) Jabar dan Kementerian Pertanian untuk menjawab fenomena tersebut.
Meski begitu, dia menduga kehadiran kawanan tikus tersebut bisa saja disebabkan faktor cuaca.
"Bisa saja faktor iklim. Kita juga udah imbau ke petani mulai hari ini gotong-royong dengan didampingi petugas kita, kalau ada lubang-lubang tikus dimatikan, jangan sampai ada dugaan aneh-aneh terkait fenomena ini," tutupnya.