Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Gelombang Panas Ekstrem Melanda Jepang, 6 Orang di Tokyo Tewas
9 Juli 2024 19:31 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Enam orang tewas di Tokyo akibat sengatan panas melanda Jepang di musim hujan. Kondisi ini memaksa pihak berwenang setempat mengeluarkan banyak peringatan kesehatan.
ADVERTISEMENT
Selama akhir pekan, Shizuoka menjadi wilayah pertama di Jepang yang menembus suhu 40 derajat Celcius di 2024. Suhu tersebut jauh di atas batas yang diklasifikasikan "sangat panas" (35 derajat Celcius) oleh ahli cuaca.
Panas ekstrem di tengah musim hujan relatif jarang terjadi di Jepang. Hal itu disampaikan seorang pejabat badan cuaca kepada AFP.
Ia menambahkan, salah satu penyebab fenomena itu ialah sistem tekanan tinggi yang kuat di Pasifik Selatan.
Menurut media lokal Jepang, suhu juga mencapai rekor tertinggi mendekati 40 derajat Celsius di Tokyo dan di wilayah selatan Wakayama pada Senin (8/7).
Selama beberapa hari terakhir, pihak berwenang mengeluarkan peringatan sengatan panas di sebagian besar bagian negara. Mereka mengimbau warga untuk menghindari aktivitas olahraga di luar ruangan dan menggunakan AC.
ADVERTISEMENT
KJRI Osaka juga mengimbau WNI di Jepang untuk menjaga diri dan kesehatan selama musim panas ekstrem ini.
Tokyo mencatat tiga kematian akibat sengatan panas pada Sabtu (6/7) dan tiga kematian lainnya pada Senin (8/7). Suhu saat itu mencapai sekitar 35 derajat Celcius di tengah hari.
“Tanpa AC menyala, saya merasa sulit untuk bertahan hidup,” kata seorang warga Tokyo, Sumiko Yamamoto (75), kepada AFP.
“Melalui nasihat yang diberikan di TV, saya berusaha untuk tetap terhidrasi sebanyak mungkin. Karena saya sudah tua, saya berhati-hati agar tidak pingsan,” tambahnya.
Jepang memiliki populasi lansia terbesar kedua di dunia setelah Monako. Kelompok yang paling rentan terhadap sengatan panas adalah lansia, bayi, dan mereka yang tinggal sendirian atau terlalu miskin untuk membeli AC.
ADVERTISEMENT
Seorang eksekutif bisnis di Tokyo, Mikio Nakahara (67) mengatakan bahwa Tokyo sekarang jauh lebih panas dibandingkan 50 tahun lalu.
“Saya berusaha sebisa mungkin bekerja dari jarak jauh sehingga saya tidak perlu keluar rumah,” katanya kepada AFP.
“Tokyo tidak sepanas sekarang,” tambahnya.