Giring soal Bahlil Ingin Pilpres Diundur: No Komen, Berat!

12 Januari 2022 17:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum PSI Giring Ganesha saat di Gunungkidul. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PSI Giring Ganesha saat di Gunungkidul. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Pernyataan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia belakangan menjadi sorotan. Dia menyebut bahwa pengusaha ingin pemilu 2024 diundur, sehingga Jokowi akan menjabat presiden sampai 2027.
ADVERTISEMENT
Lalu bagaimana tanggapan Ketua Umum PSI Giring Ganesha? Sosok Giring sendiri diketahui getol maju nyapres di tahun 2024.
"No komen, no komen," kata Giring ditemui usai acara gelar budaya dan silaturahmi DPD PSI Bantul di Lapangan Trirenggo Bantul, Rabu (12/1).
Saat kembali disodorkan pertanyaan tersebut, Giring pun menyatakan bahwa persoalan itu sebagai persoalan yang berat untuk dia komentari.
"Ya itu no komen dulu. Itu berat," katanya.
Ketua Umum PSI Giring Ganesha saat acara gelar budaya dan silaturahmi DPD PSI Bantul di Lapangan Trirenggo Bantul, Rabu (12/1). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Ketua Umum PSI Giring Ganesha saat acara gelar budaya dan silaturahmi DPD PSI Bantul di Lapangan Trirenggo Bantul, Rabu (12/1). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Di acara yang juga dihadiri Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, Giring turut menyumbangkan 2 lagu. Satu lagu berjudul Laskar Pelangi dia nyanyikan secara duet bersama Halim.
Soal masa depan PSI di Bantul, Giring optimis di pemilu ke depan setidaknya Bantul meraih 7 kursi.
"7 kursi," katanya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, pengakuan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia soal banyak pengusaha ingin pemilihan presiden 2024 diundur sontak ramai. Sederet partai dari NasDem, PKB, hingga Demokrat mengkritik Bahlil.
Bahlil mengeklaim pengusaha ingin pemilu diundur. Dengan begitu, Presiden Jokowi bakalan menjabat hingga 2027.
Masih babak belur dan dalam proses pemulihan ekonomi jadi alasan keinginan tersebut mencuat. Ini disampaikan Bahlil seiring survei yang dirilis Indikator Politik Indonesia.
"Kalau kita mengecek dunia usaha, rata-rata mereka berpikir bagaimana proses demokrasi ini. Dalam konteks peralihan kepemimpinan kalau memang ada ruang untuk dipertimbangkan dilakukan proses untuk dimundurkan itu jauh lebih baik," tutur Bahlil.