Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Survei Indo Barometer menempatkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai menteri berkinerja paling baik. Prabowo berada di posisi paling atas (18,4 Persen) mengungguli Sri Mulyani dan Erick Thohir.
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi I Christina Aryani, menyebut Prabowo belum bisa dinilai karena semua programnya masih dalam perencanaan, belum ada yang terealisasi.
"Kami belum menilai sejauh itu ya. Sejauh ini yang disampaikan baru rencana-rencana. Jadinya baru melihat apakah rencana itu sudah direalisasikan atau belum, kan perlu penilaian. Nah ini kan masih berjalan," kata Christina di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/2).
Tak hanya itu, politikus Golkar itu mengatakan, belum ada yang baru dari rencana kerja Prabowo. Contohnya, program Kemhan yang ingin menaikkan minimum essentials force dan memperkuat alutsista dalam negeri, seyogyanya adalah program Jokowi.
"Itu memang rencana yang kita miliki sejauh ini. Jadi Pak Prabowo masih meneruskan rencana sebelumnya yang itu notabene masih program Pak Jokowi," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, yang terlihat dari kinerja Prabowo dalam 100 hari masa kerjanya baru sebatas diplomasi untuk kerja sama militer dengan lawatan ke sejumlah negara.
"Yang dilihat Pak Prabowo cukup aktif untuk menjalin diplomasi pertahanan dengan kunjungan ke luar negeri. Sejauh itu nilainya baik-baik saja," terangnya.
Sementara soal data survei Prabowo menteri terpopuler, Christina menyebut wajar karena dia adalah mantan capres.
'Makanya kami ingin tahu kalau ada penilaian kayak gitu benchmarknya apa, kategorinya apa. Jadi harus apple to apple dengan yang lain. Kalau populer jelas tidak ada yang bisa menafikan jelas Pak Prabowo pernah nyapres kok," tandasnya.
Survei Indo Barometer dilakukan pada 9-15 januari 2020. Survei melibatkan sebanyak 1.200 responden yang berasal dari 34 provinsi di Indonesia. Metode survei yang digunakan adalah multistage random sampling.
ADVERTISEMENT