Golkar soal Usul Jokowi Jadi Pemimpin Koalisi Besar: Stabilitas Politik Penting

13 Maret 2024 19:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ahmad Doli Kurnia, Waketum DPP Golkar, di DPP Golkar, Minggu (28/5/2023). Foto: Hedi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ahmad Doli Kurnia, Waketum DPP Golkar, di DPP Golkar, Minggu (28/5/2023). Foto: Hedi/kumparan
ADVERTISEMENT
Waketum Golkar Ahmad Doli Kurnia menanggapi adanya usulan agar Presiden Jokowi menjadi pimpinan atas koalisi partai politik yang memiliki kesamaan visi dan misi. Doli mengatakan program Prabowo-Gibran menang membutuhkan stabilitas politik.
ADVERTISEMENT
"Program yang nanti akan dilaksanakan 5 tahun ke depan turunan dari visi dan misi yang disampaikan oleh Pak Prabowo dan Mas Gibran ini kan cukup banyak," kata Doli di Gedung DPR, Senayan, Rabu (13/3).
"Jadi artinya memang dibutuhkan energi yang cukup besar untuk melaksanakan program program itu. Nah tentu juga yang paling dibutuhkan adalah stabilitas. Termasuk stabilitas politik," sambungnya.
Dia menuturkan sebenarnya stabilitas politik dapat tercipta dengan soliditas seluruh parpol di Koalisi Indonesia Maju di Senayan.
"Misalnya kerja sama politik yang disebut sebagai Koalisi Indonesia Maju selama pencalonan capres dan cawapres ini bisa dirawat dengan baik, dipertahankan sampai parlemen, kemudian juga solid di pemerintahan, ini kan juga bisa menimbulkan atau diharapkan bisa menciptakan situasi stabilitas politik yang cukup baik," tutur Ketua Komisi II DPR itu.
Presiden Jokowi (tengah) menghadiri acara puncak HUT ke-58 Partai Golkar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (21/10/2022). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
Saat ini, Doli menuturkan koalisi belum membahas soal struktur pimpinan dalam koalisi maupun kabinet Prabowo ke depan.
ADVERTISEMENT
"Soal posisi atau struktur dalam bentuk tentang koalisi yang mengarah permanen ini kita belum pernah bicarakan apa apa sebetulnya. Ya ini baru cerita-cerita lepas saja. Jadi apalagi kalau bicara tentang apakah perlu ada ketua, wakil ketua, atau anggota segala macam itu belum pernah sama sekali dibicarakan," tuturnya.
Karena itu, Doli berharap sebaiknya saat ini seluruh parpol fokus mengawal suara hasil pemilu 2024. Setelah KPU mengumumkan secara resmi hasil pemilu, barulah struktur dalam koalisi atau kabinet dibahas.
"Jadi eloknya sebaiknya membicarakan tentang bangunan koalisi ini permanen atau tidak secara resmi itu nanti setelah pengumuman resmi aja siapa, kan lebih enak kita tahu, Golkar berapa kursi gitu kan, teman-teman lain yang berada di KIM berapa kursi, yang di luar berapa kursi nah itu kan lebih mudah kita membicarakannya," tandas Doli.
ADVERTISEMENT