Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Guru Ngaji DKI Siap Gunakan Tempat Pengajian Jadi Posko Prabowo-Sandi
13 Oktober 2018 19:41 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Ikatan Guru Ngaji DKI Jakarta mendeklarasikan dukungan ke pasangan capres dan cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Dalam deklarasi ini, mereka berikrar untuk mengerahkan seluruh anggota dalam memenangkan Prabowo - Sandi di Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
"Kami Ikatan Guru Ngaji DKI Jakarta akan mengerahkan seluruh guru ngaji akan mengajak keluarga, tetangga dan teman-teman akan memilih Prabowo - Sandi di Pemilu 2019," kata Ketua Umum Guru Ngaji DKI Jakarta, Nurtini, di Jalan HOS Cokroaminoto No 93, Jakarta Pusat., Sabtu (13/10).
Tidak hanya itu, Nurtini menjelaskan akan menjadikan tempat-tempat pengajian sebagai posko pemenangan Prabowo - Sandi.
"Kami Ikatan Guru Ngaji DKI Jakarta siap menjadikan rumah-rumah dan tempat pengajian sebagai posko kemengan dan menjadi saksi-saksi di TPS," jelasnya.
Mereka juga akan melakukan gerakan mengaji bersama untuk mendoakan kemenangan Prabowo-Sandi. Nurtini berharap agar Prabowo - Sandi memperhatikan kesejahteraan guru ngaji.
"Kami Ikatan Guru Ngaji DKI Jakarta menarik suara langit dengan cara membaca Al-Qur'an dengan sebanyak-banyaknya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Kami yakin dengan Bapak Prabowo Subianto dan Bapak Sandiaga Uno dapat menyejahterahkan guru ngaji yang terdapat di rumah-rumah dan pelosok Jakarta," pungkasnya.
Usai menyampaikan deklarasi, para guru ngaji kemudian menyanyikan yel-yel mendukung Prabowo - Sandi. Suara takbir juga menyambut deklarasi ini.
"Prabowo presiden. Prabowo presiden. Prabowo - Sandi menang, menang, menang. Takbir," seru mereka.
Sandi mengapresiasi dukungan ini. Menurutnya, nasib guru ngaji harus diperhatikan karena mereka adalah garda terdepan dalam mengajarkan nilai-nilai Al-Quran bagi generasi masa depan.
"(Guru ngaji) yang informal ini harus kita perhatikan lebih, karena akhlakul karimah itu salah satu yang diajarkan guru-guru ngaji. Jadi generasi ke depan ini terus membaca Al-Quran dan memiliki nilai-nilai akhlakul karimah dan sesuai dengan Islam rahmatan lil alamin," jelas Sandi usai acara.
Terkait rencana penggunaan tempat pengajian sebagai posko pemenangan, Sandi mengaku akan mengikuti aturan yang berlaku. Ia mendorong guru ngaji yang mendukungnya untuk menjalankan fungsinya dan menaati peraturan yang berlaku.
ADVERTISEMENT
"Jadi saya sampaikan, pertama tugas mereka adalah memastikan bahwa fungsi mereka adalah mengajar baca Al-Quran. Tugas kedua sebagai relawan harus taat peraturan. Ini ada tiga tempat yang tidak diperkenankan menjadi tempat kampanye, yaitu tempat ibadah, kantor pemerintah, maupun tempat pendidikan," pungkasnya.