Gus Yahya Kritik Rocky Gerung: Sangat Tidak Sopan, Warga NU Jangan Tiru

7 Agustus 2023 10:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, usai kunjungan PP Muhammadiyah ke PBNU di Gedung PBNU, Jakarta, Kamis (25/5/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, usai kunjungan PP Muhammadiyah ke PBNU di Gedung PBNU, Jakarta, Kamis (25/5/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya, menanggapi pernyataan pengamat politik Rocky Gerung yang diduga menghina Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
Rocky menyebut Jokowi 'Bajingan Tolol' dalam sebuah pidato saat diundang organisasi buruh di Kota Bekasi pada 29 Juli 2023. Acara itu diadakan Aliansi Aksi Sejuta Buruh yang akan turun jalan pada 10 Agustus 2023.
Gus Yahya menegaskan, dirinya sudah menegaskan NU tidak mau ikut bertarung secara politik jelang 2024. Ia mengkritik pernyataan Rocky yang dinilai tidak sopan.
"Saya hanya bisa mengatakan bahwa ucapan-ucapan seperti yang dilakukan oleh Rocky Gerung dengan ungkapan yang kita semua tahu itu sangat tidak sopan, sangat tidak sopan ya," kata Gus Yahya usai pembukaan ASEAN Conference on Intercultural and Interreligious Dialogue di Hotel Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Senin (7/8).
Rocky Gerung menggelar konferensi pers terkait pernyataannya Bajingan Tolol. Foto: Nadia Riso/kumparan
Gus Yahya meminta agar kasus ini menjadi pelajaran bagi para tokoh politik maupun warga NU. Ia tidak ingin ada warga NU meniru apa yang dilakukan Rocky Gerung.
ADVERTISEMENT
"Karena ya minta agar supaya aktor-aktor politik dan aktor-aktor publik lainnya tidak melakukan itu ya masa kita ini bangsa mau mentolerir ketidaksopanan sampai tingkat sejauh itu," ucap Gus Yahya.
"Paling ndak, saya serukan kepada seluruh warga NU untuk tidak meniru tidak melakukan hal yang sama kepada siapa pun," tutup dia.
Sebelumnya, Rocky menegaskan dirinya tak punya dendam apa pun kepada Jokowi.
Saat itu, Rocky mengomentari kebijakan IKN yang dinilainya dapat merugikan masyarakat adat di sana. Menurutnya, apa yang diucapkan adalah kritik, bukan hinaan.
"Saya paham kemarahan sebagian publik [karena] belum bisa bedakan mana kritik publik dan dendam pribadi," kata Rocky dalam konferensi pers soal kasus "Bajingan Tolol' di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (4/8).
ADVERTISEMENT
"Saya enggak punya dendam pribadi [kepada Jokowi]," jelas Rocky.
Rocky meminta maaf jika pernyataannya malah menimbulkan perselisihan yang terus berlanjut tanpa arah. Namun, Rocky tetap menganggap apa yang disampaikan semata-mata kritik terhadap Jokowi.