Hampir 6 Bulan Berlalu, Capaian Vaksinasi Gotong Royong Baru 7%

8 November 2021 10:01 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses vaksinasi gotong royong untuk karyawan Perusahaan Sika Indonesia di Cileungsi, Bogor. Foto: Sika
zoom-in-whitePerbesar
Proses vaksinasi gotong royong untuk karyawan Perusahaan Sika Indonesia di Cileungsi, Bogor. Foto: Sika
ADVERTISEMENT
Vaksinasi gotong royong diharapkan turut mendongkrak cakupan vaksinasi di Indonesia. Hal ini guna mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok di tengah pandemi corona.
ADVERTISEMENT
Program ini telah dimulai sejak 18 Mei 2021. Vaksin yang digunakan adalah vaksin Sinopharm yang diimpor dari China.
Vaksinasi gotong royong merupakan vaksinasi mandiri yang ditujukan kepada perusahaan untuk para karyawannya. Jadi, perusahaan membeli ke BUMN Farmasi, Kimia Farma, lalu diberikan secara gratis ke karyawan.
Namun nyaris 6 bulan berlalu, program ini ternyata tak progresif. Menurut data di situs Kemenkes, per Senin (8/11), baru sekitar 1,2 juta orang yang divaksin dosis pertama (8,02 persen dari target.
Sementara yang sudah mendapat vaksinasi lengkap baru 1.06 juta orang. Atau 7,09 persen dari target.
Pihak Kimia Farma belum memberikan penjelasan terkait lambatnya progres vaksinasi gotong royong seharga Rp 361 ribu per dosis itu. Sudah dihubungi, tapi belum direspons.
ADVERTISEMENT
Sementara jubir vaksinasi Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, tanggung jawab program ini sepenuhnya di holding farmasi.
Lantas, kapan vaksin-vaksin ini akan kedaluwarsa?
"Macam-macam waktunya. Kimia Farma yang tahu detail," kata Nadia.
Nadia juga menjelaskan belum ada rencana mengalihkan vaksinasi gotong royong ini ke program pemerintah.
"Belum ada rencana apa pun," jelas Nadia.