Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Hanya 1 dari 7 Warga Inggris Yakin Liz Truss Lebih Baik dari Boris Johnson
6 September 2022 10:13 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Truss meraih kemenangan telak melawan mantan Menteri Keuangan Inggris, Rishi Sunak. Dia mendapatkan 57 persen suara dengan meraup dukungan dari 81.326 anggota Partai Konservatif.
Sementara itu, Sunak mendapati 43 persen suara dalam pemungutan suara Partai Konservatif. Dia gagal menjadi ketua partai setelah hanya menjaring dukungan dari 60.399 anggotanya.
Alhasil, Truss dengan mudah merenggut kepemimpinan Partai Konservatif dan jabatan PM Inggris. Kendati demikian, masyarakat tidak memperlihatkan antusiasme serupa atas kabar itu.
Disadur dari Reuters, sentimen mereka tercermin dalam jajak pendapat YouGov. Pihaknya menjangkau 2.488 orang dewasa di Inggris.
YouGov menemukan, 14 persen responden memprediksi kinerja yang lebih baik oleh Truss. Tetapi, 27 persen lainnya meyakini, dia bahkan akan lebih inkompeten daripada Johnson. Hingga 40 persen responden melihat Truss hampir sama dengan Johnson.
Dalam pidato kemenangannya, Truss mengeklaim bahwa partainya menggemakan harapan publik. Tetapi, setengah dari responden mengaku kecewa akan terpilihnya Truss.
ADVERTISEMENT
"Saya tahu bahwa keyakinan kami menggema dengan masyarakat Inggris: keyakinan kami pada kebebasan, pada kemampuan untuk mengendalikan hidup Anda sendiri, pajak yang rendah, dalam tanggung jawab pribadi," ujar Truss, dikutip dari The New York Times, Selasa (6/9).
"Saya tahu itu sebabnya masyarakat memilih kami dalam jumlah seperti itu pada 2019 dan sebagai pemimpin partai Anda, saya bermaksud untuk memberikan apa yang kami janjikan kepada para pemilih itu tepat di seluruh negara besar kami," sambung dia.
Masyarakat meragukan kemampuan Truss dalam meringankan masalah biaya hidup di Inggris. YouGov menjelaskan, hanya satu dari lima warga yang meyakini dia memiliki kapasitas demikian.
Permasalahan biaya hidup memang merupakan prioritas utama bagi pemerintahan baru. Ketika mengambil alih kekuasaan, Truss akan mewarisi ekonomi yang akan memasuki resesi menjelang akhir tahun.
ADVERTISEMENT
Angka inflasi telah melonjak akibat meroketnya harga energi dan pangan. Rumah tangga di Inggris menghadapi kenaikan rata-rata 80 persen dalam tagihan listrik dan gas mulai Oktober. Krisis biaya hidup akan memburuk secara dramatis sebelum musim dingin tiba.
Solusi Truss atas segala kendala tersebut adalah dengan memotong pajak. Dia berjanji akan segera mempresentasikan rencana terkait untuk mengatasi tagihan energi.
"Saya akan menyampaikan rencana berani untuk memotong pajak dan menumbuhkan ekonomi kita. Saya akan mengatasi krisis energi, menangani tagihan energi masyarakat, tetapi juga menangani masalah jangka panjang yang kita miliki tentang pasokan energi," tegas Truss dalam pidato kemenangannya, dikutip dari Reuters.