Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Hari Aneh Warga Seoul usai Darurat Militer: Kehidupan Normal tapi Ketakutan
4 Desember 2024 15:37 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Rabu (4/12) menjadi hari yang berbeda nan aneh bagi warga ibu kota Korea Selatan (Korsel), Seoul. Mereka baru saja melewati enam jam darurat militer.
ADVERTISEMENT
Usai masa itu terlewati, laporan pandangan mata kantor berita Reuters warga tetap beraktivitas seperti hari-hari biasa. Tidak ada sekolah atau kantor yang libur.
Tetapi, warga di kota berpenduduk sembilan juta orang itu mengaku kaget dengan apa yang mereka alami dari Selasa malam hingga Rabu subuh.
Saat itu Presiden Yoon Suk-yeol memberlakukan darurat militer. Tanpa detail Yoon mengatakan keputusan itu diambil karena ancaman Korut dan pasukan anti-pemerintah.
Darurat militer cuma seumur jagung. Kendati militer mencoba melarang segala aktivitas politik, parlemen nyatanya sepakat menghapus status darurat.
Darurat militer membuat nilai mata uang Korsel merosot ke level terendah dan bursa efek terjun bebas.
Warga Seoul, Gang He-soo, punya kisah tersendiri terkait darurat militer. Dia mengaku tak sengaja membaca berita mengenai darurat militer ketika tiba-tiba terbangun dari tidur.
"Awalnya, saya takut dan sangat bingung. Saya terus berpikir, 'Apa yang sedang terjadi? Apakah ini sesuatu yang benar-benar bisa terjadi di era ini?' Saya tidak bisa tidur sampai darurat militer dicabut karena saya sangat takut," kata Gang seperti dikutip dari Reuters.
ADVERTISEMENT
Setali tiga uang dengan Gang, warga Seoul lainnya Kim Byeong-in mengatakan darurat militer membuatnya khawatir, terutama soal kondisi perekonomian negaranya.
"Itu adalah pengalaman yang hanya saya lihat di film, dan saya menyadari betapa seriusnya hal itu daripada yang saya bayangkan," ucap Kim Byeong-in.
"Saya sangat terganggu oleh situasi seperti ini, dan saya sangat khawatir tentang masa depan negara ini," kata Kim.
Warga Seoul lainnya pun sependapat dengan Kim dan Gang. Kantor berita Reuters melaporkan mayoritas warga yang diwawancarainya memilih begadang agar tak ketinggalan keputusan mengenai masa depan Korsel.