Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Hari Kedua di Hiroshima, Jokowi Bertemu PM Jepang Bahas Kemitraan Ekonomi
20 Mei 2023 10:33 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Presiden Jokowi mengawali hari keduanya di Hiroshima, Jepang, dengan menggelar pertemuan bilateral bersama Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, di Hotel Grand Prince, Sabtu (20/5).
ADVERTISEMENT
Dalam pengantarnya, Jokowi menyampaikan apresiasi atas undangan pemerintah Jepang untuk Indonesia menghadiri KTT G7 di Hiroshima.
"Yang Mulia, terima kasih atas undangan KTT G7. Jepang adalah mitra penting dan strategis Indonesia. Saya sepakat untuk meningkatkan kemitraan kita agar lebih luas dan konkret," kata Jokowi.
Dalam pertemuan itu, Jokowi membahas sejumlah hal terkait peningkatan kemitraan kedua negara. Salah satunya terkait Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA). Jokowi mengatakan, pihaknya berharap perundingan IJEPA dapat diselesaikan pada September 2023 mendatang.
"Karena ini sudah berjalan lama. Penghapusan tarif produk tuna kaleng, perluasan bidang kerja PMI di sektor pariwisata dan industri, dan implementasi capacity building," ujarnya.
Sementara di sektor perdagangan, Jokowi menyebut Indonesia telah memberikan fleksibilitas untuk produk pertanian dari Fukushima.
ADVERTISEMENT
"Saya minta fleksibilitas Jepang terkait perluasan akses buah tropis Indonesia, termasuk mangga," tuturnya.
Kemudian terkait investasi, Jokowi menegaskan diperlukan percepatan terkait penyelesaian proyek pembangunan MRT di Indonesia. Jokowi mengusulkan agar dilakukan penunjukan langsung kontraktor Jepang.
"Terkait pembangunan IKN, saya menyambut baik penandatanganan 5 Nota Kesepahaman dengan JICA, JBIC, JCODE, JIBH, dan UR," ungkapnya.
Hal lainnya adalah transisi energi. Ia mengatakan, Indonesia mendorong percepatan realisasi komitmen Jepang sebesar USD 500 juta untuk teknologi rendah karbon dan percepatan penghentian PLTU, serta implementasi kesepakatan bisnis oleh PLN, Pupuk Indonesia, Pertamina, dengan mitra Jepang sebagai upaya mencapai net zero emission.
Sementara terkait Myanmar, Jokowi mengatakan, dibutuhkan dukungan Jepang untuk melakukan pengiriman bantuan kemanusiaan melalui AHA Center serta implementasi AOIP melalui partisipasi di ASEAN Indo-Pacific Infrastructure Forum.
ADVERTISEMENT
Jokowi didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri BUMN Erick Thohir, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara Bambang Susantono, Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi, dan Direktur Asia Timur Kementerian Luar Negeri RI Santo Darmosumarto.