Hari Kedua Pencarian Pendaki Hilang di Gunung Wilis, 32 Personel SAR Dikerahkan

11 Oktober 2024 11:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas Basarnas Surabaya saat melakukan pencarian Muhamad Agus (24), pelajar asal Cengkareng, Jakarta Barat, yang dilaporkan hilang saat mendaki di Gunung Wilis, Kabupaten Nganjuk. Foto: Dok. Basarnas Surabaya
zoom-in-whitePerbesar
Petugas Basarnas Surabaya saat melakukan pencarian Muhamad Agus (24), pelajar asal Cengkareng, Jakarta Barat, yang dilaporkan hilang saat mendaki di Gunung Wilis, Kabupaten Nganjuk. Foto: Dok. Basarnas Surabaya
ADVERTISEMENT
Badan SAR Nasional (Basarnas) Surabaya melanjutkan pencarian pendaki yang hilang di Gunung Wilis, Muhamad Agus (24). Pada pencarian hari kedua ini, ada 32 personel yang turun mencari pendaki asal Jakarta Barat itu.
ADVERTISEMENT
"32 (petugas) sementara yang terdaftar tim SAR gabungan," ujar Komandan Tim Basarnas Surabaya, Novix Heryadi kepada kumparan, Jumat (11/10).
Novix menjelaskan, dalam pencarian kali ini, petugas yang berangkat akan dibagi tiga tim. Mereka akan melakukan pencarian di beberapa sisi lokasi terakhir Agus dilaporkan hilang.
"Hari ini kita bagi 3 SRU. Tim 1 pencarian dari puncak Sekartaji sisi kiri sampai titik lost contact korban. Tim 2 dari sisi kanan, tim 3 naik lewat jalur pendakian mencari sisi kanan dan kiri sampai titik lost contact," jelasnya.
Muhamad Agus, pendaki asal Cengkareng, Jakarta Barat, yang hilang di Gunung Wilis, Kabupaten Nganjuk. Foto: BPBD Jatim
Novix menyampaikan, petugas berencana akan menginap di wilayah Agus dilaporkan hilang.
"Nanti malam teman-teman tim ngecamp di puncak Sekartaji," kata dia.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa kesulitan dalam pencarian ini karena terdapat banyak ceruk.
ADVERTISEMENT
"Banyak cerukan-cerukan yang rimbun," ungkapnya.
Pada pencarian kemarin, petugas juga telah menyisir di titik lokasi sesuai reka ulang saksi atau teman Agus saat kehilangan jejaknya. Dan belum menemukan jejak atau petunjuk dari Agus.
"Iya sudah tapi lewat jalur saja. Untuk warga nyisir di atasnya gentongan melewati sungai. Belum ada (jejak atau tanda)," ujar dia.