Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Hari Pers Nasional, PWI Pusat dan KLHK Gelar Seminar Penerapan Prinsip ESG
18 Februari 2024 11:37 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar seminar yang bertajuk "Selamatkan Planet Bumi Melalui Penerapan Prinsip ESG" di Candi Bentar, Ancol, Jakarta Utara, Minggu (18/2).
ADVERTISEMENT
Seminar tersebut merupakan rangkaian peringatan Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2024. Rangkaian acara sudah dimulai di Jakarta pada tanggal 17-20 Februari 2024 dengan tema “Mengawal Transisi Kepemimpinan Nasional dan Merawat Keutuhan Bangsa”.
Dalam sambutannya, Ketua Bidang Kerjasama dan Kemitraan PWI Pusat, Muhammad Sarwani yang mewakili Ketua Umum PWI Pusat, menjelaskan alasan pihaknya mengangkat tema ESG (Environmental Social Governance) dalam acara itu. Meskipun menurutnya, ESG adalah hal yang baru bagi insan pers, tapi ESG merupakan hal yang sangat penting.
"Ini memang mungkin bagi sebagian kami para awak media ini barang baru, tapi sangat penting karena ini sudah menjadi standar global dan ini menjadi syarat bagi banyak lembaga maupun perusahaan," kata Sarwani dalam sambutannya.
ADVERTISEMENT
Tanpa ESG, kata Sarwani, kepercayaan investor untuk berinvestasi kepada sebuah perusahaan akan menjadi lemah.
"Tapi dengan adanya ESG, keyakinan investor bahwa satu perusahaan satu usaha itu menjalankan prinsip-prinsip pelestarian lingkungan, tapi sekaligus juga itu menjalankan fungsi sosial pada masyarakat, dan secara finansial itu juga menjadikan perusahaan itu menjadi lebih efisien dan pada akhirnya profit yang didapat oleh perusahaan menjadi lebih baik," ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari Kementerian LHK, Agus Justianto menyampaikan beberapa pesan untuk menjaga keberlanjutan kelestarian lingkungan hidup Indonesia.
Pertama, ia menjelaskan, pemerintah bersama dengan para pihak, terutama dunia usaha akan terus mendorong investasi untuk transmisi dan dekarbonisasi sektor energi. Hal itu, katanya telah menjadi jalan, pembentuk jalan peradaban Indonesia yang berkelanjutan, serta peluang investasi lainnya yang berwawasan lingkungan.
ADVERTISEMENT
"Yang kedua, penguatan aspek perencanaan, pengawasan, pengendalian. Salah satunya adalah melalui Amdalnet, sebagai dasar percepatan upaya untuk menjembatani resiko yang mungkin terjadi di masa depan," ujar Agus.
Lebih jauh, ia menjelaskan, peningkatan peluang nilai ekonomi karbon untuk pengendalian emisi gas rumah kaca dalam pembangunan nasional juga merupakan hal yang penting.
"Carbon market, carbon pricing, harus menjadi bagian dari upaya penanganan isu global iklim. Ekosistem ekonomi karbon yang transparan, terintegritas, inklusif dan adil harus diciptakan," ucap dia.
Menurutnya, pengolahan sumber daya alam dan lingkungan hidup akan terus bertambah. Sehingga, Agus berpesan agar insan pers dapat terus berkomitmen dan menyampaikan informasi yang mencerdaskan bangsa.
"Tantangan saat ini dan masa mendatang menuntut kesiapan kita dalam menyiapkan peradaban, teknologi investasi dan tata kelola untuk terus-terus bertumbuh berkembang dan semakin baik," tutup Agus.
ADVERTISEMENT