Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Hari Pertama Pendaftaran: Perang Bintang di Jateng, Dedi Mulyadi Tebar Janji
28 Agustus 2024 6:30 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Pendaftaran bagi bakal pasangan calon kepala daerah di Pilkada 2024 dimulai Selasa (27/8). Beberapa peristiwa menarik mengiringi beberapa pasangan calon yang mendaftar di hari pertama itu.
ADVERTISEMENT
Mulai dari Andika Perkasa, calon gubernur Jawa Tengah yang naik delman hingga Dedi Mulyadi calon gubernur Jawa Barat yang mulai tebar janji.
Seperti apa peristiwanya?, berikut kumparan rangkum:
Naik Delman, Andika Perkasa-Hendi Daftar Pilgub ke KPU Jateng
Bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah dari PDIP Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi (Hendi) menaiki kereta kuda atau delman saat mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jateng, Selasa (27/8) siang.
Mereka kompak mengenakan pakaian putih. Keduanya ditemani oleh sang istri, Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati Hendropriyono dan Krisseptiana.
Perjalanan mereka diiringi ratusan kader dan simpatisan yang juga menaiki delman, sepeda motor dan 2 truk trailer. Truk trailer itu disulap bak panggung pertunjukan lengkap dengan musik.
Rombongan kemudian berangkat dari Panti Marhaen Kantor DPD PDIP Jawa Tengah, Jalan Brigjend Katamso No 24. Semarang menuju kantor KPU Jawa Tengah di Jalan Veteran no 1A Kota Semarang.
ADVERTISEMENT
PDIP soal Perang Bintang di Pilgub Jateng: Kayak Film Star Wars, Keren
PDI Perjuangan menanggapi dengan santai "perang bintang" yang akan terjadi dalam Pilgub Jateng 2024. Istilah perang bintang itu muncul karena 2 calon yang akan maju dalam Pilgub Jateng merupakan jenderal Polri dan TNI.
Jenderal (Purn) Andika Perkasa eks Panglima TNI yang diusung PDIP akan menghadapi Komjen Ahmad Luthfi, Irjen di Kemendag RI yang dulu menjabat sebagai Wakapolda dan Kapolda Jateng selama 6 tahun.
"Perang bintang itu berarti kaya film Star Wars ya? Wah keren itu," ujar Bendahara DPD PDIP Jateng Agustina Wilujeng usai mengantarkan Andika-Hendi ke KPU Jawa Tengah, Selasa (27/8).
Karnaval Budaya 'Antar' Dedi Mulyadi-Erwan Daftar Pilgub ke KPU Jabar
Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan mendaftarkan diri sebagai kandidat pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2024, Selasa (27/8). Keduanya datang ke kantor KPU Jawa Barat dengan menaiki kuda, diikuti arak-arakan karnaval.
ADVERTISEMENT
Dedi Mulyadi bersama Erwan serta didampingi ayahnya, Umuh Muchtar, datang naik kuda berwarna putih dengan pengawalan relawan dan partai pendukung pukul 15.32 WIB.
Keduanya terlihat mengenakan pakaian serba putih. Yang membedakan hanya tutup kepala. Dedi mengenakan ikat Sunda berwarna putih, sedangkan Erwan mengenakan peci hitam.
Karnaval budaya ini sengaja dipilih Dedi Mulyadi untuk mengantar dirinya ke KPU Jabar. Mereka bergerak dari Lapangan Sidolig menuju ke Kantor KPU Jabar yang jaraknya hanya beberapa kilometer.
“Maju, Jawa Barat ke depan tidak ada rakyat yang kekurangan yang gizi, tidak ada rakyat yang tidak sekolah. Jawa Barat tidak ada jalan bolong, seluruh rakyatnya saling mencintai,” kata Dedi di tengah deklarasinya di Sidolig Selasa (27/8).
ADVERTISEMENT
Dedi Mulyadi-Erwan Ingin Bebaskan Anak di Jabar dari Gizi Buruk dan Stunting
Setelah mendaftar di KPU, Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan menyempatkan diri menjawab beberapa pertanyaan wartawan. Mereka juga menyampaikan tujuannya, jika terpilih jadi gubernur Jawa Barat nanti.
“Secara mendasar kalau sudah ingin membebaskan, memerdekakan anak-anak Jawa Barat dari gizi buruk, otomatis ketersediaan pangan yang bergizi adalah sebuah keharusan,” katanya kepada wartawan di KPU Jabar, Jalan Garut, Kota Bandung, Selasa (27/8).
Menurutnya, proses itu mesti dimulai sejak anak-anak bayi. Dedi menilai asupan ASI cukup dari Ibu sebagai salah satu hal bisa meminimalisasi risiko stunting. Baru jika kelak keluarganya kekurangan, di sanalah peran negara perlu memfasilitasi.
“Setelah disusui oleh ASI ibunya, apabila rakyatnya memiliki kekurangan kemampuan dalam penyediaan fasilitas pangan yang bergizi dan berprotein, maka di situ lah pranegara untuk mengintervensi,” kata dia.
ADVERTISEMENT