Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Hasto Terang-terangan Sebut PDIP Dilobi untuk Muluskan Presiden 3 Periode
28 Oktober 2023 8:26 WIB
ยท
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Isu perpanjangan masa jabatan presiden kembali mencuat jelang Pilpres 2024. Isu ini yang disebut menjadi pemicu retaknya hubungan Presiden Jokowi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
ADVERTISEMENT
Terbaru, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengaku sempat ada lobi dari salah satu menteri di Kabinet Indonesia Maju untuk menyetujui perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi menjadi 3 periode.
"Jadi saya sendiri mengalami itu. Jadi ketika saat itu saya sedang nyekar di makam Bung Karno Blitar, tiba-tiba muncul berita salah satu menteri yang mengatakan berdasarkan big data-nya, itu ada cukup banyak yang mendorong perpanjangan jabatan atau 3 periode," kata Hasto di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat (27/10).
"Sebelumnya saya bertemu dengan menteri tersebut dan dikonfirmasi bahwa sikap-sikap ketua umum beberapa partai yang menyuarakan itu, saat itu dikatakan, ya sebagai permintaan Pak Lurah," sambungnya.
Hasto tidak mengungkap secara gamblang siapa menteri yang dimaksud. Namun, berdasarkan catatan kumparan, Menko Marves Luhut Pandjaitan merupakan menteri pertama yang mengungkap mempunyai big data untuk memperpanjang masa jabatan presiden.
ADVERTISEMENT
Hasto mengatakan, PDIP tegas menolak wacana tersebut. Sebab, PDIP taat terhadap konstitusi, yakni Presiden hanya menjabat selama 2 periode.
"Kami mendengar itu. Maka kemudian karena PDIP ini juga lahir dengan suatu semangat untuk membangun demokrasi yang sehat, yang taat pada Konstitusi. Maka PDIP bersama rakyat Indonesia memilih tegak lurus pada konstitusi. Itu sikap yang diambil oleh PDIP," katanya.
Hasto Sampai Sebut Nama Tuhan
Hasto Kristiyanto sampai menyebut nama Tuhan. Dia bersaksi ada lobi ke PDIP agar Pak Lurah bisa menjabat 3 periode.
"Jadi berbagai upaya yang dilakukan berbagai ketum, saat itu yang saya dapat informasinya, ini bisa dikroscek, saya pertanggungjawabkan secara politik hukum, dan juga di hadapan Tuhan Yang Maha Esa, dan rakyat Indonesia, bahwa itu memang ada, melalui pihak-pihak lain yang kemudian juga disuarakan ke PDIP," kata Hasto.
ADVERTISEMENT
Meski PDIP dilobi sejumlah pihak, kata dia, PDIP konsisten dengan aturan UUD 1945.
"Tapi sikap kami adalah konsisten di dalam menempatkan konstitusi sebagai rule of the game yang sangat fundamental yang harus kita ikuti," ucap Hasto.
Hasto Sebut Gibran Sudah Pamit dari PDIP
Hasto Kristiyanto juga menyebut, Walkot Solo Gibran Rakabuming Raka sudah bukan lagi menjadi kader banteng moncong putih.
Menurutnya, Gibran sudah bagian dari "kuning". Hasto tak mengungkap gamblang pihak "kuning" yang dimaksudnya, tapi diduga adalah Golkar.
"Bentar, kalau enggak tegas, warna merah dan kuning sama enggak? Orang sudah tegas, harus ditegas-tegaskan lagi," kata Hasto menjawab pertanyaan wartawan di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat (27/10).
Pada 21 Oktober 2023, Gibran menghadiri Rapimnas Golkar. Di sana, dia dideklarasikan sebagai cawapres yang diusung Golkar mendampingi Prabowo Subianto. Beredar juga kabar organ Golkar siap menerima Gibran sebagai anggota.
ADVERTISEMENT
Gibran Sudah Pamit
Selain itu, Hasto mengatakan Gibran sudah pamit dari PDIP. Gibran pamit setelah ia bertemu Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
"Jadi sudah pamit, kamu sudah pamit itu kan sudah gamblang, sudah cetho welo welo [sangat jelas]," kata politikus kelahiran Yogyakarta ini.
Ganjar-Mahfud Solusi bagi yang Khawatir Ambisi Politik Lewat Rekayasa MK
Hasto Kristiyanto mengatakan, keputusan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menduetkan Ganjar Pranowo dengan Mahfud MD merupakan pilihan untuk kepentingan bangsa bukan keluarga.
Hasto mengatakan, PDIP sudah mendengar aspirasi sejumlah pihak yang khawatir adanya politik dinasti di Pilpres 2024.
"Itu suatu respons yang diberikan oleh masyarakat. Kami mendengarkan suara dari Pak Gunawan Muhammad, dari Pak Hamid Awaluddin, dari Butet, bahkan terakhir dari Aep Saifullah kami mendengarkan dari para budayawan, para seniman para ahli hukum tata negara dari para ilmuwan dari perguruan tinggi yang semua menyuarakan hal yang sama," kata Hasto.
ADVERTISEMENT
Dia menyebut, kekhawatiran itu muncul setelah adanya upaya melanggengkan kekuasaan dengan melakukan rekayasa hukum melalui Mahkamah Konstitusi (MK) agar keluarga bisa maju.
"Bahwa demokrasi yang liberal, kapitalistik dan juga mendorong berbagai bentuk politik dinasti tetapi yang kami dengarkan dengan saksama, dengan jernih adalah suara-suara ketika oleh ambisi kekuasaan itu kemudian hukum mencoba untuk direkayasa melalui MK. Ini yang didengarkan oleh PDIP, karena kami partai yang berasal dari rakyat," ucapnya.
Hasto menjelaskan, Ganjar-Mahfud merupakan jawaban atas kekhawatiran publik. Sebab, kata dia, keduanya berasal dari rakyat biasa.
"Suara-suara itu lah yang kemudian direspons dan Pak Ganjar-Prof Mahfud MD adalah jawaban agar keadilan bisa ditegakkan bagi semua," tutur Hasto.
"Agar politik yang diawali dari pemimpin yang berasal dari rakyat bukan dari kalangan elite yang tercermin dari Pak Ganjar-Prof Mahfud MD memberikan inspirasi bagi seluruh anak-anak muda Indonesia untuk menjadi pemimpin yang digerakkan oleh hati nurani," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, Ganjar Mahfud bisa menjadi harapan bagi anak muda untuk berkarier dalam politik. Sebab, Mahfud menjadi cawapres Ganjar tanpa mengeluarkan dana sepeser pun.