Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Heboh Isu Anak Yasonna Diduga Monopoli Usaha di Lapas, Conflict of Interest?
3 Mei 2023 16:59 WIB
ยท
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Anak Menkumham Yasonna Laoly, Yamitema Laoly, disebut terlibat bisnis, bahkan hingga memonopoli, di sejumlah lapas dan rutan. Hal itu kemudian memunculkan dugaan adanya konflik kepentingan alias conflict of interest.
ADVERTISEMENT
Isu ini berawal ketika aktor senior Tio Pakusadewo mengungkapkan tidak ada kepala lapas hingga sipir yang bekerja dengan benar. Hal itu disampaikan saat jadi bintang tamu di Youtube Uya Kuya, Tio Pakusadewo mengungkapkan soal bisnis yang terjadi di dalam lapas.
Tio Pakusadewo pun mengungkapkan ada anak menteri yang terlibat. Kemudian, akun Twitter @PartaiSocmed mengomentari pernyataan Tio Pakusadewo dengan menyebut yang dimaksud Tio Pakusadewo adalah Yamitema Laoly, Chairman dan Co Founder Jeera Foundation.
"Yg dimaksud Tio Pakusadewo pada bagian akhir video ini adalah Jeera Foundation dgn perusahaannya PT Natur Palas Indonesia yg memonopoli bisnis koperasi dan kantin di beberapa lapas besar, dimana anak Yasonna Laoly jadi Chairman dan Co Founder," tulis akun @PartaiSocmed.
ADVERTISEMENT
Dalam cuitan lainnya, diunggah tangkapan layar dari akun YouTube Jeera Foundation. Pada tangkapan layar itu tertulis Tema Laoly (Jeera Foundation - Chair Man). Sementara dalam salah satu video, tertulis juga bahwa Tema Laoly selaku founder Jeera Foundation.
Selain itu, akun Twitter PartaiSocmed mengunggah pula soal kesepakatan bersama antara PT Natur Palas Indonesia/Jeera dengan Unit Bimbingan Kerja Lapas Klas I Malang. Tertulis bahwa PT Natur Palas Indonesia/Jeera selaku mitra Koperasi Pengayoman Lapas Klas I Malang sebagai pemegang otoritas penjualan barang konsumsi makanan/minuman di dalam Lapas Klas I Malang. Perjanjian ini per Desember 2020.
Unggahan lainnya, terkait Surat Perjanjian Kerjasama Kemitraan dengan Koperasi Pengayoman Pegawai Kemenkumham Rutan Kelas I Bandung pada Maret 2020. Salah satu pasalnya berbunyi Pihak Koperasi menyerahkan seluruh usaha meliputi toko, kantin, dan kegiatan Mikro Ekonomi yang ada di lingkungan Rutan Kelas I Bandung ke Natur Palas.
ADVERTISEMENT
Dalam unggahan lain, terdapat foto botol minum yang bertuliskan Jeera. Dari tulisan dalam gambar itu, "tidak boleh ada brand lain kecuali air ini di lokasi lapas/rutan foundation itu berkuasa".
Konflik Kepentingan?
Dosen Fakultas Hukum Universitas Indonesia Gandjar Laksmana Bonaprapta meyakini telah terjadi conflict of interest. Bukan hanya sekadar potensi semata.
"Bukan cuma potensi tapi sudah CoI. Dan CoI adalah potensi tindak pidana. Menghindari CoI adalah mencegah tindak pidana," kata Gandjar kepada wartawan, Rabu (3/5).
"Malah saya duga sudah ada tindak pidana korupsinya. Kalau si anak mendapatkan proyek karena privilege sebagai anak Yasonna yang notabene Menteri," imbuhnya.
Menurut dia, Tema Laoly diduga berharap mendapatkan keuntungan dengan masuk ke dalam ranah kegiatan di rutan atau lapas. Sebab, Yasonna merupakan menteri yang kewenangannya juga termasuk lingkup rutan dan lapas.
ADVERTISEMENT
"Kalau dia profesional, yakin punya produk bagus, harga bersaing, dll, masuk ke institusi apa pun akan punya potensi menang/dapetin proyeknya," kata Gandjar.
"Dengan masuk ke Kementerian di mana Bapaknya adalah Menterinya, patut diduga dia mengharap privilege. Sebaliknya, pejabat pemutus pemenang tender memberi privilege," pungkasnya.
Dosen Hukum Universitas Trisakti Abdul Ficar Hadjar berpendapat hal yang sama.
"Kalau bukan anak menteri tidak mungkin mendapatkan pekerjaan itu. Jadi Presiden harus turun tangan menertibkan kelakuan menteri-menterinya. Karena ini akan juga menjatuhkan citra pemerintahan," kata Ficar.
Direktur Pusat Studi Konstitusi (PUSaKO) Universitas Andalas, Feri Amsari, pun mengungkapkan pendapat yang serupa.
"Jika benar itu perusahaan anak Yasonna tentu saja terjadi konflik kepentingan ya, bukan tidak mungkin mengarah kepada penyimpangan kekuasaan. Karena bagaimanapun, bapaknya adalah seorang menteri yang membawahi lapas," kata Feri.
ADVERTISEMENT
"Jika memang ini sepengetahuan Yasonna, bukan tidak mungkin Yasonna dapat dianggap memperdagangkan pengaruh secara tidak langsung atau membiarkan terjadinya sebuah konflik kepentingan di kementerian yang dia pimpin," pungkasnya.
Bantahan Yasonna
Yasonna sudah angkat bicara soal ramai anaknya, Yamitema Laoly alias Tema, disebut memonopoli bisnis di sejumlah lapas dan rutan. Ia membantah anaknya terlibat bisnis tersebut.
"Ah bohong besar itu. Enggak ada," ujar Yasonna di Istana Negara, Selasa (2/5).
Jeera Foundation, kata Yasonna, memang terlibat dalam pembinaan napi. Namun menurut dia, anaknya tidak terlibat kegiatan yayasan di lapas.
"Yayasan Jeera kan [tempat] latihan napi. Yayasan ini ada [di lapas], bukan dia (Yamitema) ada di situ. Yayasan kerja sama dengan lapas melatih napi untuk ada yang jadi barista, [pengrajin] kulit. Kalau kalian lihat ada produk-produk kulit, nah mereka itu [yang membuat]," kata Politikus PDIP itu.
ADVERTISEMENT
Ia menegaskan, anaknya sama sekali tidak ada kaitannya dengan kegiatan yang dilakukan Jeera Foundation di dalam lapas. Menurut Yasonna, isu itu muncul karena masalah politik.