Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Beredar sebuah postingan di sosial media menceritakan wisatawan di Coban Glotak area hutan Desa Dalisono, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, dikejutkan dengan seorang pria eksibisionis.
ADVERTISEMENT
Dalam postingan yang dibagikan oleh akun instagram @infomalangan itu terlihat pria tersebut tengah berpose di semak-semak dengan mengenakan kostum Bondage, Dominance, Sadism and Masochisn (BDSM).
Ia tampak setengah telanjang dengan hanya memakai pakaian dalam beserta celana transparan. Tangan dan kakinya juga diborgol serta mengenakan penutup mata dan mulut.
Dalam postingan di akun itu dijelaskan, awalnya rombongan lima orang wisatawan tengah berwisata di Coban Glotak.
Saat di pintu masuk, wisatawan itu bertanya kepada penjaga apakah di tempat wisata itu ramai atau sepi dan dijawab pada hari Minggunya ramai. Ketika itu, wisatawan berkunjung di hari Senin (5/6).
Lantas, rombongan itu mulai berjalan menuju air terjun di Coban Glutak. Saat di tengah perjalanan, mereka berpapasan dengan sekelompok mahasiswa KKN yang berjalan arah pulang.
ADVERTISEMENT
Rombongan wisata itu pun mencoba bertanya kepada salah satu mahasiswa KKN apakah ramai atau tidak di lokasi air terjun tersebut. Dijawab oleh mahasiswa itu kalau tempatnya cukup ramai.
"Ramai mas ada kali sekitar 20 orang," tulis di postingan tersebut.
Lalu, mereka melanjutkan perjalanan dan bertemu dengan warung satu-satunya di dalam area wisata tersebut.
Penjaga warung itu pun berkata kepada wisatawan bahwa rombongan mahasiswa KKN tadi bertemu dengan orang aneh.
Salah satu rombongan wisata itu pun bertanya, aneh seperti apa? Dan penjaga itu menerangkan bahwa ada seorang pria telanjang.
"Tadi kata yang KKN ada cowok telanjang bulat terus tangannya di rantai di atas batu," lanjutnya.
Karena penjaga warung itu tak bisa menjelaskan, rombongan wisatawan itu pun melanjutkan perjalanan menuju air terjun.
ADVERTISEMENT
Dan mereka kembali bertemu dengan rombongan anak kecil berjumlah lima orang. Anal kecil itu berlari seperti ketakutan dan sontak ditanya oleh wisatawan itu.
"Ada apa?"
Dengan pikiran positif, rombongan wisatawan itu kembali melanjutkan perjalanan ke air terjun Coban Glutak.
Setelah jalan sekitar 200 meter dari pertemuan rombongan anak kecil itu, benar saja mereka melihat seorang pria dengan berpakaian BDSM.
Mereka pun berinisiatif untuk merekamnya dan tetap berjalan menuju telaga. Saat sampai di telaga dan bermain air, mereka kaget karena pria berkostum BDSM itu tiba-tiba berada di belakang mereka.
Salah satu dari rombongan itu pun mencoba bertanya kepada pria tersebut, namun tak ada respons sama sekali.
"Halo mas, masnya ngapain? Mas kalo kedengeran coba geleng kepala tiga kali," ucap salah satu rombongan wisatawan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Hey mas coba balik badan," ujar mereka kembali.
Akan tetapi, pria berkostum itu kemudian berbalik badan dan berjalan ke dalam semak-semak dan menghilang.
Respons Polisi
Sementara itu, Kapolsek Wagir, AKP Ronny Margas membenarkan adanya pria misterius berkostum BDSM di Coban Glotak.
Ronny menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi pada Senin (5/6) siang. Ia menerangkan bahwa pria misterius masuk secara ilegal.
"Video orang ditali kemudian ditutup matanya di Coban Glotak memang benar," jelasnya.
"Untuk pembuat video seorang diri menurut keterangan dari pengelola Coban Glotak dia masuk tanpa tiket, kemudian keluar jam 4 sore," lanjutnya.
Ronny menyampaikan, pihaknya saat ini tengah mencari perekam video itu untuk diminta keterangan.
Hal tersebut bertujuan untuk melakukan penelusuran pria berkostum BDSM itu.
ADVERTISEMENT
"Untuk pembuat video, kita sekarang masih dalam penyelidikan. Sementara pembuat video masih dalam pencarian," katanya.
Ronnya menambahkan bahwa saat ini penjagaan di Coban Glotak telah diperketat. Serta, meminta kepada masyarakat untuk tidak terpengaruh adanya pria berkostum BDSM yang masuk ke area Coban Glotak.
"Saya mengimbau masyarakat untuk tidak takut berlibur ke Coban Glotak. Karena tingkat keamanan dari pihak muspika dan pihak pengelola Perhutani menjamin keamanan di lingkungan," pungkasnya.