Heru Budi Gencarkan Pengerukan Kali Ciliwung untuk Antisipasi Banjir

10 November 2023 13:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pejabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono berbincang dengan sejumlah warga saat meninjau pekerjaan pengerukan aliran sungai Ciliwung di kawasan Bidara Cina, Jakarta, Jumat (10/11). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pejabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono berbincang dengan sejumlah warga saat meninjau pekerjaan pengerukan aliran sungai Ciliwung di kawasan Bidara Cina, Jakarta, Jumat (10/11). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, memastikan pengerukan Kali Ciliwung digencarkan untuk mengantisipasi banjir saat musim hujan yang datang di akhir dan awal tahun.
ADVERTISEMENT
Heru mengatakan, setidaknya 240 alat berat dikerahkan untuk mengeruk berbagai titik kali di Jakarta, mulai dari Kebon Baru hingga Bidara Cina.
"Kita di Kelurahan Kebon Baru, Tebet, Jaksel, berikut juga dengan wilayah Jakarta Timur. Pemda DKI melalui SDA melakukan bulan pengerukan. Jadi terus kita keruk kali-kali yang memang harus di revitalisasi," kata Heru usai meninjau pengerukan Ciliwung di Bidara Cina dan Kebon Baru, Jumat (19/11).
"Minggu depan akan melakukan kerja bakti semua se-Jakarta, termasuk ASN, termasuk juga semua PJLP, PPSU. Kadis SDA menyampaikan, hari ini di semua titik bergerak. Ada 240 alat berat semuanya turun mengeruk kali supaya bisa mengantisipasi banjir," imbuh dia.
Pejabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meninjau pekerjaan pengerukan aliran sungai Ciliwung di kawasan Bidara Cina, Jakarta, Jumat (10/11). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Heru mengatakan pengerukan sungai harus lebih aktif jelang musim penghujan. Terlebih ia menambahkan, debit air sungai Jakarta juga pasti bertambah dengan limpahan air dari Depok dan Bogor.
ADVERTISEMENT
Selain pengerukan kali, Heru memastikan normalisasi Ciliwung di sejumlah titik seperti di Rawa Jati, Pancoran, Jakarta Selatan, juga terus berproses.
"Tadi di omongin sama Pak Wali, sudah berprogres. Pembebasan lahan sudah. Sudah bisa dikirim ke BPN," kata dia.
Pekerja menggunakan alat berat mengeruk lumpur dari aliran sungai Ciliwung di kawasan Bidara Cina, Jakarta, Jumat (10/11). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Selanjutnya, Heru menerangkan peralatan milik Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta dalam keadaan siaga untuk menghadapi musim hujan, khususnya pompa pengendali banjir. Saat ini, Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta memiliki 549 unit pompa stasioner di 195 lokasi, pintu air sebanyak 799 unit di 547 lokasi, pompa mobile sebanyak 566 unit, dan alat berat sebanyak 240 unit.
"Ada pompa mobile, ada pompa statis (yang stand by). Seperti di Ancol, ada tambahan dua pompa. Di Gunung Sahari, ada tambahan pompa lagi. Di Jakarta Timur, juga ada tambahan beberapa waduk lagi. Ini semua kami upayakan dalam pengendalian banjir di Jakarta," papar Heru.
ADVERTISEMENT
Pekerja menggunakan alat berat mengeruk lumpur dari aliran sungai Ciliwung di kawasan Bidara Cina, Jakarta, Jumat (10/11). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Di sisi lain, Heru berpesan kepada masyarakat agar tak membuang sampah sembarangan ke sungai. Ia juga mengimbau warga tak sembarang menutup saluran air.
"Warga bantu untuk tidak buang sampah sembarangan. Kita sudah ngeruk ini, tiba-tiba warga buang sampah. (Lalu) ada di tempat tertentu, salurannya bagus tapi warga nutup sehingga pas Sudin masuk bersihinnya susah," kata Heru.
"Jakarta tidak bisa terhindar dari banjir. Karena penurunan muka tanah terus turun. Coba buka di data, terus turun. Makanya di daerah tertentu kita bikin juga pompa," tandas dia.