Hinca Ingatkan Kapolri Bahaya Laten Narkoba, Minta Perbatasan Dijaga Polisi

12 April 2023 14:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rapat Kerja Komisi III DPR dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (12/4/2023). Foto: Zamachsyari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rapat Kerja Komisi III DPR dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (12/4/2023). Foto: Zamachsyari/kumparan
ADVERTISEMENT
Komisi III DPR RI menggelar rapat kerja dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Rabu (12/4). Dalam rapat itu anggota Komisi III dari Fraksi Partai Demokrat Hinca Pandjaitan mengingatkan bahaya narkoba.
ADVERTISEMENT
Menurut Hinca narkoba di Indonesia sudah menjadi bahaya laten. Maka itu perlu sejumlah langkah konkret dari Polri untuk bisa memberantasnya.
"Salah satu caranya adalah saya ingin mengusulkan hari ini kita angkat bahwa narkoba bukan lagi sekadar apa yang disampaikan, tapi narkoba sudah menjadi bahaya laten narkoba. Karena kalau dia narkoba kena dua saja ujungnya, kalau tak meninggal, ya, gila," kata Hinca dalam rapat, Rabu (12/4).
"Dan itu saya sepakat tadi sangat serius rehabilitasinya juga sudah disampaikan dan saya ingin menyebutnya itu 'Ayo jaga kampung kita dari ancaman bahaya laten narkoba'" tambah Hinca.
Hinca meminta Polri menjaga perbatasan yang kerap menjadi pintu masuk penyelundupan narkoba. Anggota polisi bisa ditempatkan di sana untuk menindak para penyelundup.
ADVERTISEMENT
"Oleh karena itu saya mohon agar di seluruh Indonesia, Pak Kapolri, Polisi hadir di setiap pintu masuk yang tadi itu, terutama kalau di Sumatera Utara atau di pantai timur mulai juga di daerah Kepri dan Riau dan juga Selat Malaka pasanglah pelat besar-besar, Pak Kapolri, pasang di situ 'Ayo Kita Jaga Kampung Kita dari Ancaman Bahaya Laten Narkoba' lalu sebutkan di situ 'Desa Ini Berada Dalam Pantauan 24 Jam Dir Narkoba'" kata Hinca.
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengikuti rapat kerja dengan Komisi III DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/4/2023). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
Lebih lanjut, Hinca menerangkan, tindakan tegas untuk kasus narkoba perlu dilakukan karena mengganggu ekonomi. Ia mengungkapkan banyak kasus pencurian di perkebunan sawit yang dilakukan warga hanya untuk membeli narkoba.
"Jumlah kehilangan asetnya karena pencurian sawit tinggi sekali 7 sampai 45 persen TBS-nya hilang karena dicuri, sebaliknya pencurian itu terjadi karena narkoba. Jadi curi tiga tandang, satu bayar narkobanya, dua untuk dia," tutur Hinca.
ADVERTISEMENT
Selain itu, di lingkungan nelayan juga banyak beredar narkoba. Mereka kehilangan penghasilan demi bisa membeli narkoba agar kuat mencari ikan.
Paparan Kapolri dalam Raker dengan Komisi III DPR. Foto: TV Parlemen
"Begitu juga nelayan kalau dia pergi para nelayan itu dikasih doping gajinya dipotong dan seterusnya. Nah, oleh karena itu jangan tanggung Pak Kapolri kita lakukan kita kejar tadi jaringan itu dengan menutup. Di depan dan Satker Satker dir dir narkoba kita hadir di sana," pinta Hinca.
Terkait hal ini, Jenderal Sigit mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan sejumlah instansi untuk menindak peredaran narkoba. Jalur-jalur masuk narkoba akan menjadi perhatiannya.
Paparan Kapolri dalam Raker dengan Komisi III DPR. Foto: TV Parlemen
"Terkait dengan masalah narkoba menjadi hal yang serius dan bahkan beliau (Hinca) tadi kita gelorakan jadi bahaya laten narkoba. Ini juga kami akan kerja sama dengan BNN dan Pemerintah Daerah selain penegakan hukum, upaya pencegahan dengan memberikan perhatian jalur-jalur apalagi memang di daerah-daerah ini kita juga sangat prihatin dengan penggunaan narkoba," jelas Sigit.
ADVERTISEMENT
Sigit juga memastikan pihaknya akan menindak tegas para pelaku peredaran narkoba.
"Terhadap para pelaku kalau ini sudah sempat sekali dan dua kali, saya perintahkan jajaran untuk tindak tegas. Di sisi lain bagaimana menyelamatkan masyarakat dari dampak narkoba," kata Sigit.
"Karena ini berefek ke kejahatan yang lain," tambahnya.