Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Hingga Sore Massa Demo Tolak PPKM 'Jokowi End Game' Belum Terlihat
24 Juli 2021 16:53 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam poster disebutkan, demo bertajuk "Jokowi End Game" itu, akan diisi dengan longmarch dari Harco, Mangga Dua, Jakarta Utara hingga Istana Negara.
Poster itu memuat sejumlah logo perusahaan aplikasi ojek online. Selain itu juga aliansi mahasiswa dan paguyuban pedagang kaki lima di Jakarta.
Namun, poster itu tidak menyebutkan siapa penanggung jawab demo. Begitu juga waktu aksi dimulai, hanya ada tanggal di sana yaitu 24 Juli 2021.
Lantas bagaimana kondisi di lapangan?
kumparan melalui CCTV yang bisa diakses umum memantau sejumlah titik di Jakarta yang kerap jadi tempat kumpul massa, sekitar pukul 16.30 WIB.
Pertama di patung kuda kawasan Monas. Massa aksi tidak terlihat di sana. Namun, sejumlah kendaraan milik polisi masih terparkir di kiri Jalan Medan Merdeka Barat arah Harmoni. Barrier dari beton maupun plastik juga masih berdiri di sana.
ADVERTISEMENT
Meski begitu arus kendaraan masih bisa melalui jalan tersebut. Baik yang ke arah Harmoni maupun Sudirman.
Kondisi yang sama juga terlihat di perempatan Harmoni, Bundaran HI, sekitar Tugu Tani, dan kawasan DPR. Arus lalu lintas di sana masih beroperasi normal. Kondisi jalan juga terpantau lancar.
Sebelumnya Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan kepolisian belum menemukan adanya pergerakan massa. Meski begitu anggota masih disiagakan di lokasi yang menjadi sasaran demo.
"Sampai saat ini belum ada aksi sama sekali. Jadi banyak berikan hoaks yang beredar tapi kami tetap antisipasi. Pengamanan penyekatan masih berjalan pengamanan di titik-titik yang dianggap ini sudah kira siapkan," kata Yusri.
Jika ada massa yang datang, Yusri memastikan akan menyuruh mereka untuk kembali. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya kerumunan yang dapat menyebarkan virus corona.
ADVERTISEMENT
"Tapi kalau tetap ada yang bandel juga nanti kita persuasif, humanis kita sampaikan kembali hindari kerumunan. Sudah kasihan masyarakat Jakarta mengharapkan cepet selesai pandemi COVID. Jangan menambah lagi," kata Yusri.