Hizbullah Nyatakan Siap Gencatan Senjata dengan Israel

8 Oktober 2024 17:57 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil kepala kelompok militan Syiah Hizbullah Lebanon, Sheikh Naim Qassem, menyampaikan pidato dalam sebuah upacara untuk mengenang para pemimpinnya yang gugur di lingkungan Ghobeiry, Beirut selatan, pada tanggal 15 Februari 2022. Foto: Anwar Amro/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Wakil kepala kelompok militan Syiah Hizbullah Lebanon, Sheikh Naim Qassem, menyampaikan pidato dalam sebuah upacara untuk mengenang para pemimpinnya yang gugur di lingkungan Ghobeiry, Beirut selatan, pada tanggal 15 Februari 2022. Foto: Anwar Amro/AFP
ADVERTISEMENT
Deputi pemimpin Hizbullah, Naim Qassem, menyatakan mendukung gencatan senjata di Lebanon. Selama dua pekan, Hizbullah digempur Israel.
ADVERTISEMENT
Naim pada Selasa (8/10) menyampaikan dukungan atas usulan Ketua Parlemen Hizbullah Nabih Berri yang menginginkan penghentian peperangan antara Hizbullah dan Israel. Berri dikenal sebagai sekutu Hizbullah.
"Kami mendukung aktivitas politik yang dipimpin Berri di bawah judul gencatan senjata," kata Naim seperti dikutip dari Reuters.
"Bagaimanapun, setelah isu gencatan senjata terbentuk dan sekali lagi diplomasi dapat mencapai itu, semua detail akan didiskusikan dan keputusan bisa diambil," sambung dia.
Asap mengepul dari lokasi serangan udara Israel yang menargetkan sebuah lingkungan di pinggiran selatan Beirut, Minggu (6/10/2024). Foto: FABIO BUCCIARELLI/AFP
Naim memastikan, kendati menerima gencatan senjata, mereka bisa kembali angkat senjata bila Israel memutuskan terus menyerang.
Serangan Israel ke target Hizbullah di Lebanon saat ini makin meluas. Israel menyerang mereka lewat udara dan darat.
Tindakan Israel menyebabkan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah tewas.
Pemimpin Hezbollah, Sayyed Hassan Nasrallah (tengah). Foto: AFP/ANWAR AMRO
Tepatnya pada tahun lalu, Hizbullah mengatakan tak akan berhenti memerangi Israel sampai gencatan senjata di Gaza terwujud. Hizbullah yang berpaham Syiah dan didukung Iran ini adalah sekutu kelompok penguasa Gaza, Hamas.
ADVERTISEMENT
Milisi Hizbullah berdiri pada 1982 sebagai respons atas invasi Israel terhadap wilayah Lebanon. Dalam perjalanannya, Hizbullah berubah menjadi kekuatan politik berpengaruh.