Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Deputi pemimpin Hizbullah, Naim Qassem, menyatakan mendukung gencatan senjata di Lebanon. Selama dua pekan, Hizbullah digempur Israel.
ADVERTISEMENT
Naim pada Selasa (8/10) menyampaikan dukungan atas usulan Ketua Parlemen Hizbullah Nabih Berri yang menginginkan penghentian peperangan antara Hizbullah dan Israel. Berri dikenal sebagai sekutu Hizbullah.
"Kami mendukung aktivitas politik yang dipimpin Berri di bawah judul gencatan senjata," kata Naim seperti dikutip dari Reuters.
"Bagaimanapun, setelah isu gencatan senjata terbentuk dan sekali lagi diplomasi dapat mencapai itu, semua detail akan didiskusikan dan keputusan bisa diambil," sambung dia.
Naim memastikan, kendati menerima gencatan senjata, mereka bisa kembali angkat senjata bila Israel memutuskan terus menyerang.
Serangan Israel ke target Hizbullah di Lebanon saat ini makin meluas. Israel menyerang mereka lewat udara dan darat.
Tindakan Israel menyebabkan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah tewas.
Tepatnya pada tahun lalu, Hizbullah mengatakan tak akan berhenti memerangi Israel sampai gencatan senjata di Gaza terwujud. Hizbullah yang berpaham Syiah dan didukung Iran ini adalah sekutu kelompok penguasa Gaza, Hamas.
ADVERTISEMENT
Milisi Hizbullah berdiri pada 1982 sebagai respons atas invasi Israel terhadap wilayah Lebanon. Dalam perjalanannya, Hizbullah berubah menjadi kekuatan politik berpengaruh.